Pisang selama ini dipercaya sebagai buah yang bisa membantu melancarkan pencernaan, tapi buah satu ini bisa memberikan masalah bagi mereka yang melakoni diet rendah FODMAP.
Diet rendah FODMAP merupakan diet yang mewajibkan pelakunya mengurangi atau menghindari makanan dengan kandungan karbohidrat yang struktur kimianya berantai pendek.
Orang yang tengah melakukan diet dengan kondisi ini sebaiknya tidak mengonsumsi pisang matang yang memiliki bintik coklat.
Karena pisang yang sudah dalam keadaan seperti itu malah akan menyebabkan masalah pencernaan untuk orang yang melakukan diet rendah.
Buruk bagi penderita penyakit ginjal
Pisang juga ternyata kurang baik bagi mereka yang tengah menderita penyakit ginjal.
Menurut American Kidney Fund, seseorang yang memiliki penyakit ginjal cenderung berjuang dengan kadar potasium yang tinggi dalam darah.
Alasannya, ginjal tidak bisa lagi menyaring potasium secara efektif.
Sementara itu, pisang merupakan slah satu buah yang mengandung potasium cukup tinggi yakni sekitar 11 persen dari asupan harian yang direkomendasikan.
Jika seorang yang memiliki penyakit ginjal mengonsumsi pisang secara berlebihan dalam sehari, kadar potasium calam darah akan meningkat secara signifikan.
Kondisi ini menjadi kurang baik untuk ginjal.
Tidak aman untuk orang yang mengonsumsi beta-blocker
Beta Blocker atau penghambat beta merupakan golongan obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Bagi mereka yang tengah meminum obat ini sebaiknya membatasi konsumsi pisang.
Pada studi di tahun 2017 silan yang diterbitkan dalam jurnam Hypertension ditemukan jika beta-blocker meningkatkan risiko potasium tingg atau hiperkalemia sebesar 13 persen.
Jika tidak diobati, kondisi hiperkalemia ini bisa menyebabkan nyeri dada, jantung berdebar dan sesak nafas.
Sementara itu, pisang merupakan buah yang tinggi potasium, sehingga dikhawatirkan akan membuat kadar potasium makin tinggi dan memperburuk kondisi.
Karena itu, konsultasi dengan dokter terlebih dulu jika ingin mengonsumsi pisang saat anda meminum beta-blocker.
View this post on Instagram
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR