Seusai pertandingan, pelatih timnas Jepang, Hajime Moriyasu berjalan ke pinggir lapangan dan membungkuk untuk memberi penghormatan kepada suporter mereka.
Selain memberikan hormat kepada suporter yang telah setia mendukung Jepang, ia juga meminta maaf karena gagal membawa Jepang lolos ke 8 besar atau perempat final.
Aksi itu membuat nama Hajime Moriyasu viral di media sosial, ia pun banjir pujian dari suporter berbagai negara.
顔を上げてください。素晴らしい戦いでした。 pic.twitter.com/SgaUdHZf4n
— UEFAチャンピオンズリーグ (@UCLJapan) December 5, 2022
Hal itu tak lepas dari keberhasilannya menjuarai grup E dengan mengalahkan dua mantan juara dunia yakni Spanyol (2010 di Afrika Selatan) dan Jerman (2014 di Brasil).
Selain itu, ia membawa Jepang bermain imbang melawan Kroasia yang tampil fantastis di Piala Dunia edisi sebelumnya.
Setelah melakukan aksi membungkuk itu, Moriyasu pun mengucapkan janji besar saat menghadiri konferensi pers.
Pelatih berusia 54 tahun itu menegaskan bahwa ini merupakan 'era baru masa depan sepakbola Jepang'.
Japan manager Hajime Moriyasu bows to the fans to thank them for their support ???? pic.twitter.com/kCTG6VOoix
— GOAL (@goal) December 5, 2022
"Para pemain bisa berpikir untuk bersaing melawan seluruh dunia dari level yang sama," kata sang pelatih dikutip BolaStylo dari Goal International.
"Mereka menunjukkan kepada kami era baru masa depan sepakbola Jepang," tegasnya.
Baca Juga: Banjir Pujian, 5 Alasan Timnas Jepang Disebut Kalah Terhormat di Piala Dunia 2022
Source | : | Goal.com/en |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR