BOLASTYLO.COM - Drama adu penalti kedua di babak 16 besar Piala Dunia 2022 Maroko vs Spanyol melahirkan banyak fakta menarik, terutama soal kutukan dan rekor baru.
Bermain di Education City Stadium pada Selasa (6/12/2022) malam, timnas Maroko bermain imbang tanpa gol melawan Spanyol selama 90 menit plus perpanjangan waktu.
Tumpulnya taktik pelatih timnas Spanyol, Luis Enrique, dan Maroko, Walid Regragui yang tak mampu mencetak satu gol pun membuat kedua tim terpaksa memainkan adu penalti.
Di babak adu penalti, kiper Maroko, Bono memainkan peran vital dalam kemenangan negaranya atas La Roja.
Kiper Sevilla itu berhasil membaca tiga arah bola yang ditembakkan oleh Pablo Sarabia, Carlos Soler, dan Sergio Busquets yang secara berurutan menjadi penendang pertama sampai ketiga.
Adapun kiper Spanyol, Unai Simon pun juga mampu menghalau penendang penalti ketiga Maroko, Badr Benoun.
Namun hal itu belum cukup karena dua penendang pertama Maroko, Abdelhamid Sabiri dan Hakim Ziyech sukses mengeksekusi tendangan penalti.
Kemudian Achraf Hakimi yang menjadi penendang keempat Maroko membawa negaranya menang 3-0 atas Spanyol di babak adu penalti.
Di balik kemenangan dramatis itu, terdapat beberapa fakta menarik yang bermunculan. Berikut di antaranya:
Baca Juga: Spanyol Vs Maroko - Luis Enrique Terinspirasi Kemenangan Dramatis Kroasia Lewat Adu Penalti?
1. Pelatih timnas Spanyol, Luis Enrique kena karma
Sebelum pertandingan dimulai, Luis Enrique menegaskan bahwa ia sudah sangat mempersiapkan skuat timnas Spanyol untuk melakoni adu penalti.
Jika La Roja terpaksa melakoni babak adu penalti, maka para pemainnya terutama ketiga kiper mereka sudah sangat siap.
Bahkan, Enrique mengaku telah menginstruksikan para pemainnya berlatih ribuan kali untuk mengeksekusi penalti dan juga memperhitungkan kiper Spanyol bisa menepisnya.
"Lebih dari setahun yang lalu, di banyak kamp nasional kami memberi tahu para pemain, 'Anda memiliki pekerjaan rumah menjelang Piala Dunia. Anda harus mengambil setidaknya 1.000 penalti dengan klub'," kata Enrique.
"Menurut saya ini bukan lotere. Jika Anda sering berlatih, maka cara Anda mengambil penalti akan meningkat."
"Ketiga penjaga kami bagus dalam hal itu, saat latihan, kami memiliki pemain yang melakukan tendangan penalti, ini pekerjaan rumah yang telah kami perhitungkan," tegasnya.
Namun fakta yang terjadi di lapangan, ketiga penendang pertama Spanyol, Pablo Sarabia, Carlos Soler, dan Sergio Busquets gagal mengeksekusi tendangan penalti mereka.
Baca Juga: Spanyol Vs Maroko - Luis Enrique Terinspirasi Kemenangan Dramatis Kroasia Lewat Adu Penalti?
2. Rekor buruk timnas Spanyol berlanjut
Luis Enrique gagal membawa timnas Spanyol mengakhiri rekor buruk mereka di ajang Piala Dunia.
Timnas Spanyol hampir selalu gagal melewati babak 16 besar Piala Dunia dalam empat edisi terakhir.
Dalam empat edisi Piala Dunia terakhir, timnas Spanyol hanya sekali lolos dari babak 16 besar.
Satu-satunya kemenangan itu terjadi di Piala Dunia 2010 saat La Roja yang diperkuat generasi emas mereka keluar sebagai juara dunia untuk pertama kalinya.
Baca Juga: Spanyol Vs Maroko - Luis Enrique Terinspirasi Kemenangan Dramatis Kroasia Lewat Adu Penalti?
3. Timnas Maroko ukir 5 rekor sekaligus
Di sisi lain, sukses besar dirasakan oleh skuat Maroko asuhan Walid Regragui.
Kemenangan atas Timnas Spanyol membuat mereka mengukir empat rekor sekaligus di ajang Piala Dunia.
Pertama, ini merupakan pertama kalinya bagi Maroko lolos ke perempat final Piala Dunia dalam enam kali keikutsertaannya sejak 1970.
Kedua, tim berjuluk Atlas Lions itu menjadi tim keempat dari Benua Afrika yang berhasil mencapai babak perempat final Piala Dunia, sebelumnya ada Kamerun (1990), Senegal (2002), dan Ghana (2010).
Ketiga, pasukan Walid Regragui menjadi tim dari Afrika pertama yang berhasil menang lewat babak adu penalti di ajang Piala Dunia.
Keempat, Maroko menjadi tim kedua asal Afrika yang mengalahkan Spanyol sejak Piala Dunia 1998. Sebelumnya, rekor tersebut dipegang Nigeria yang menang 3-2 atas Spanyol di edisi 1998.
Baca Juga: Spanyol Vs Maroko - Luis Enrique Terinspirasi Kemenangan Dramatis Kroasia Lewat Adu Penalti?
4. Maroko semakin menegaskan peran vital kiper di adu penalti
Maroko menjadi tim kedua di ajang Piala Dunia 2022 yang meraih tiket 8 besar lewat drama adu penalti.
Sebelumnya, ada Kroasia yang juga meraih kemenangan dramatis atas Jepang lewat drama adu penalti setelah bermain imbang 1-1 dalam 90 menit plus perpanjangan waktu.
Waktu itu, kiper Kroasia, kiper Kroasia Dominik Livakovic tampil brilian dengan menghalau tiga penalti dari pemain Jepang.
Pada babak adu penalti, Livakovic menghentikan penendang penalti pertama Jepang Takumi Minamino, kedua Kaoru Mitoma, dan keempat Maya Yoshida.
Akhirnya, Kroasia menang atas Jepang lewat babak adu penalti dengan skor 3-1 di mana Livakovic dianugerahi sebagai man of the match atau pemain terbaik di laga itu.
Kini kiper Maroko, Bono pun menegaskan kembali peran vital kiper dalam drama adu penalti di ajang Piala Dunia.
Kiper Sevilla itu berhasil membaca tiga arah bola yang ditembakkan oleh Pablo Sarabia, Carlos Soler, dan Sergio Busquets.
Baca Juga: Spanyol Vs Maroko - Luis Enrique Terinspirasi Kemenangan Dramatis Kroasia Lewat Adu Penalti?
5. Sujud syukur timnas Maroko Viral
Setelah menang 3-0 atas Spanyol lewat babak adu penalti, para pemain, staff dan tim pelatih Maroko melakukan sujud syukur di lapangan.
Hal itu menjadi viral di media sosial twitter termasuk di wilayah Indonesia yang mayoritas beragama Islam juga.
Sama seperti Indonesia, penduduk di negara Maroko pun mayoritas seorang muslim. Bahkan dengan presentasi sampai 98,7 persen.
Oleh karena itu, tak heran jika mayoritas pemain dan staff timnas Maroko beragama Islam dan melakukan sujud syukur setelah mengukir rekor baru di Piala Dunia 2022.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR