BOLASTYLO.COM - Hasil kurang beruntung didapat ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari di laga kedua BWF World Tour Finals 2022.
Usai mengalahkan unggulan keempat BWF World Tour Finals 2022 asal Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jennie dua gim langsung, 21-12, 21-15.
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari kena geprek jagoan China peringkat satu dunia ganda campuran, Zheng Siwei/Huang Yaqiong di hari kedua.
Rinov/Pitha sempat mengaku tak ada beban saat mengetahui lawan yang dihadapi adalah Siwei/Yaqiong, fokus mereka hanya untuk mengurangi kesalahan.
"Kami di sini main nothing to lose saja karena persiapan juga kurang bagus tapi bersyukur bisa menang," ucap Rinov.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2022 - Libas Korea-Jepang, FajRi Belum 100 Persen
"Ini kemenangan pertama kami melawan mereka. Kuncinya hanya mengurangi kesalahan-kesalahan yang kami buat.
"Di pertemuan-pertemuan sebelumnya lalu lebih siap dan lebih fokus lagi karena secara permainan tidak banyak berubah." imbuhnya.
Memang sulit dan dewi fortuan belum berpihak pada wakil Indonesia, terbukti Rinov/Pitha dipaksa mengakui keunggulan Siwei/Yaqiong.
Pasangan China ini bahkan hanya butuh 33 menit menaklukan Rinov/Pitha dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 9-21, 20-22.
Baca Juga: Bondo Nekat! Kiper Belanda Tak Peduli Siapa Itu Lionel Messi
Meski kalah, asa Rinov/Pitha melaju ke laga selanjutnya masih terbuka lebar dan fokus tinggi untuk keduanya perlu ditingkatkan.
BWF World Tour Finals 2022 menjadi kali kedua pertemuan Rinov/Pitha dengan Siwei/Yaqiong, pertemuan pertama terjadi di Malaysia Masters 2022.
Saat itu wakil China memperlihatkan superioritas atas wakil Indonesia usai memetik kemenangan dengan skor meyakinkan 21-17, 21-12.
Progres keduanya semakin membaik hingga kini menempati peringkat 13 dunia dan digadang-gadang sebagai suksesor Praveen/Melati di sektor ini.
Baca Juga: Pesan Gelandang Maroko untuk Umat Islam Seluruh Dunia, Apa Itu?
Source | : | bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR