BOLASTYLO.COM - Striker timnas Brasil, Neymar Jr tak kuasa menahan air matanya setelah negaranya kalah adu penalti dari Kroasia di perempat final Piala Dunia 2022.
Bermain di Education City Stadium, Jumat (9/12/2022), Kroasia memaksa tim favorit juara, Brasil memainkan drama adu penalti setelah bermain imbang dalam 120 menit.
Adapun gol pertama dalam pertandingan tersebut dicetak Neymar pada babak perpanjangan waktu (105+1') untuk keunggulan 1-0 Brasil atas Kroasia.
Menjelang akhir babak perpanjangan waktu kedua, Bruno Petkovic mencetak gol penyeimbang di menit ke-117, kedudukan 1-1 memaksa wasit memainkan adu penalti.
Pada babak adu penalti, Dominik Livakovic yang menjadi pahlawan kemenangan Kroasia atas Spanyol kembali tampil brilian.
Kiper berusia 17 tahun itu berhasil menghalau penendang penalti pertama Brasil, Rodrygo. Hal itu membuat Kroasia unggul 1-0 setelah Nikola Vlasic mengeksekusi penaltinya.
Saat kedudukan 4-2 untuk Kroasia, penendang penalti keempat Brasil, Marquinhos gagal mengeksekusi penalti. Tendangannya membentur mistar gawang.
Hal itu membuat Kroasia mengalahkan Brasil lewat adu penalti (4-2) usai bermain imbang 1-1 dalam 120 menit yang membawa mereka melaju ke semifinal Piala Dunia 2022.
Seusai Brasil kalah lewat adu penalti, Neymar terpantau menangis. Berikut ini kami hadirkan beberapa alasan yang membuatnya tak kuasa membendung air matanya.
1. Tak menendang penalti
Dalam drama adu penalti yang dimenangkan Kroasia dengan skor 4-2, Neymar terlihat tak mendapat kesempatan menendang penalti.
Hanya empat pemain Brasil yang mendapat kesempatan mengeksekusi penalti.
Dimulai dari yang pertama, Rodrygo (gagal), Casemiro (sukses), Pedro (sukses) dan Marquinhos (gagal).
Ternyata, Neymar sejatinya mendapat kesempatan menjadi penendang penalti kelima Brasil.
Namun karena tendangan penalti Marquinhos membentur mistar hingga gagal, Neymar pun terlihat tidak mendapat kesempatan mengeksekusi penalti.
Hal ini dapat diketahui dari pernyataan pelatih Brasil, Tite yang menjelaskan alasanya memberikan Neymar jatah penendang penalti kelima Brasil.
"Neymar menjadi penendang kelima karena itu yang menentukan," kata Tite seperti dilansir BolaStylo dari BBC.
"Ada lebih banyak tekanan dan para pemain yang lebih siap secara mentalitas harus menjadi penendang penalti terakhir," ucap Tite menambahkan.
2. Masa depannya pensiun dari Timnas Brasil belum jelas
Sebelum Piala Dunia 2022 dimulai, Neymar sempat berpikir bahwa edisi di Qatar kali ini akan menjadi yang terakhir kali bagi dirinya.
Hal itu sempat menimbulkan pertanyaan bagi sebagian publik, apalagi jika mengingat usianya baru menginjak kepala tiga (30 tahun).
Banyak yang merasa bahwa Neymar masih sanggup untuk bermain di satu edisi Piala Dunia lagi.
Adapun yang merasa bahwa itu merupakan motivasi Neymar untuk meraih gelar juara dunia keenam untuk Brasil.
Namun setelah kalah dari Kroasia, Neymar pun mengaku masih bingung dengan masa depannya.
"Sejujurnya saya tidak tahu apa yang akan terjadi, sulit bicara soal itu sekarang," terkait masa depannya di timnas Brasil, dikutip BolaStylo dari Sky Sports.
"Akan terlalu gegabah datang ke sini dan bilang ini dia, tapi saya tidak bisa menjamin apa pun. Saya harus mengambil waktu untuk memikirkannya."
"Saya tidak menutup pintu apa pun, tapi saya juga tidak bilang 100 persen bahwa saya ingin kembali," jelasnya.
3. Merasa gagal memaksimalkan peluang dalam 120 menit
Dalam laga tersebut, Neymar berhasil mencetak satu gol di babak pertama perpanjangan waktu yang sempat membawa Brasil unggul 1-0 atas Kroasia.
Neymar pun juga terpilih menjadi pemain timnas Brasil yang mendapat rating tertinggi (8,2), dikutip dari Whoscored.
Namun dalam 90 menit waktu normal, Neymar gagal memaksimalkan peluang sebaik mungkin.
Tercatat, ia menembakkan lima tembakan yang semuanya tepat sasaran namun empat di antaranya berhasil digagalkan kiper Kroasia, Dominik Livakovic yang menjadi man of the match.
Seusai laga pun, beberapa penggemar merasa Neymar memang kurang memaksimalkan peluang yang dia miliki. Meski banyak juga yang mengapresiasi perjuangannya.
Source | : | BBC.com,SkySports.com,Berbagai sumber |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR