BOLASTYLO.COM - Final BWF World Tour Finals 2022 nomor ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bakal hadapi pasangan China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi.
Duel menarik bakal terjadi di final BWF World Tour Finals 2022 nomor ganda putra, Hendra Setiawan bakal ketemu anak sulung dari Negeri China.
Kepastian ini didapat menyusul kesuksesan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengalahkan pasangan Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi di semifinal.
Sementara anak sulung Hendra Setiawan berhasil mengalahkan unggulan pertama turnamen asal Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Butuh tiga gim bagi anak sulung Hendra Setiawan memastikan tiket final BWF World Tour Finals 2022, sebelum menang 22-20, 11-21, 21-19.
Liu Yu Chen yang dikenal akrab dengan Hendra Setiawan hingga dijuluki putra pertama maestro bulu tangkis Indonesia oleh netizen.
Bersama pasangan barunya, Ou Xuan Yi menjadi penantang baru sang legenda di partai puncak BWF World Tour Finals 2022.
Laga nanti bakal menjadi pertemuan kedua, setelah sebelumnya Ahsan/Hendra dan Yu Chen/Xuan Yi bertemu di Indonesia Open 2022.
Menariknya dalam pertemuan pertama mereka, Liu Yu Chen dan sang pasangan mampu mengalahkan senior mereka lewat straight game dengan skor akhir 21-17, 24-22.
Hendra Setiawan tak mungkin mengalah di laga final nanti, ia bahkan mengusung misi dengan meraih target juara setelah empat kali masuk final di tahun ini gagal meraih trofi.
"Pastinya mau juara di turnamen penutup ini. Tahun ini kami belum juara padahal sudah ke final empat kali sebelum ini." ucap Hendra Setiawan dikutip dari Kompas.com.
Konsistensi tetap ditunjukkan Ahsan/Hendra di level teratas bulu tangkis dunia, meskipun umur mereka sudah tak lagi muda.
Status unggulan kedua pun layak disandang di turnamen kali ini, bukan tak mungkin gelar juara bakal disabet meski harus berjuang sampai titik darah penghabisan.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2022 - Target Besar Ahsan/Hendra, Final ke-5 Masak Nggak Juara?
Source | : | bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR