BOLASTYLO.COM - Terdapat beberapa hal positif yang dapat dipelajari dari pesan penyesalan Cristiano Ronaldo yang gagal membawa Portugal juara di Piala Dunia 2022.
Timnas Portugal tersingkir dari final Piala Dunia 2022 usai kalah dari Maroko 0-1 di babak perempat final.
Dalam laga tersebut, Cristiano Ronaldo tak bermain sebagai starter dan baru masuk pada babak kedua tepatnya menit ke-51 menggantikan Ruben Neves.
Meski begitu, Cristiano Ronaldo gagal mencetak gol penyeimbang sehingga Portugal terpaksa tersingkir setelah 0-1 dari Maroko.
Seusai pertandingan, CR7 pun terlihat tak kuasa membendung air matanya dan langsung meninggalkan lapangan.
Saat menyusuri lorong stadion, Ronaldo pun terlihat menangis tersedu-sedu sembari berjalan ke ruang ganti.
Sehari setelah tersingkir, Ronaldo muncul lewat media sosial miliknya menyampaikan pesan penuh penyesalan.
Ia menyesal karena gagal mewujudkan mimpi terbesarnya untuk meraih gelar juara dunia pertama bagi Timnas Portugal.
"Memenangkan Piala Dunia untuk Portugal adalah impian terbesar dan paling ambisius dalam karier saya," tulis Ronaldo melalui Instagram miliknya.
Dalam pesan tersebut, terdapat beberapa pembelajaran dari kisah hidup Cristiano Ronaldo. Berikut di antaranya:
1. Obat penghibur
Meski gagal mewujudkan mimpi besarnya, Cristiano Ronaldo merasa masih beruntung karena setidaknya, ia telah meraih gelar juara internasional untuk Timnas Portugal.
"Untungnya saya memenangkan banyak gelar internasional, termasuk dengan Portugal, tetapi menempatkan nama negara kami di tangga tertinggi di dunia adalah impian terbesar saya," kata Ronaldo.
CR7 membawa timnas Portugal juara Piala Eropa 2016 di Prancis dan UEFA Nations League 2018-2019.
Di kelompok umur, Ronaldo muda pun pernah meraih gelar juara Turnamen Toulon di Prancis bersama timnas Portugal U-20 pada tahun 2003.
Setidaknya, gelar-gelar tersebut bisa menjadi sedikit 'obat penghibur' dari luka Cristiano Ronaldo gagal mewujudkan mimpi terbesarnya menjadi juara dunia.
2. Pantang menyerah
Dalam pesannya, Ronaldo juga menegaskan ia tak pernah menyerah untuk mewujudkan mimpi terbesarnya membawa Timnas Portugal juara dunia.
"Saya berjuang untuk itu. Saya berjuang keras untuk mimpi ini," tulis Ronaldo.
"Dalam lima penampilan saya di Piala Dunia selama 16 tahun, kami selalu di sisi para pemain hebat dan didukung oleh jutaan rakyat Portugal."
"Saya memberikan segalanya. Totalitas saat di lapangan. Saya tak pernah memalingkan wajah dalam pertarungan dan saya tidak pernah menyerah pada mimpi itu," tegasnya.
3. Telah berdamai
Meski pantang menyerah, pada akhirnya tetap saja Ronaldo gagal mewujudkan mimpi tersebut.
Tentu saja menyedihkan, namun Ronaldo memahami bahwa tidak ada gunanya marah karena tak akan mengubah apapun.
"Sayangnya kemarin mimpi itu berakhir. Tidak ada gunanya bereaksi (marah) selagi masih emosional," lanjutnya menjelaskan.
"Saya hanya ingin semua orang tahu bahwa banyak yang telah dikatakan, banyak yang telah ditulis, banyak yang telah dispekulasikan, tetapi dedikasi saya untuk Portugal tidak berubah dalam sekejap."
"Saya selalu menjadi satu orang yang berjuang untuk tujuan semua orang dan saya tidak akan pernah meninggalkan rekan setim dan negara saya."
4. Tak melupakan jasa pemain Portugal dan penggemar
Dalam pernyataannya, Ronaldo menutupnya dengan mengungkapkan rasa terima kasih terhadap para rekan-rekannya yang telah berjuang dalam beberapa generasi.
Sekaligus untuk para penggemar yang tak pernah lelah mendukungnya bersama Timnas Portugal.
"Untuk saat ini, tidak banyak lagi yang bisa dikatakan."Terima kasih, Portugal. Terima kasih, Qatar," kata Ronaldo.
"Mimpi itu indah selama berlangsung. Sekarang, saatnya untuk menjadi penasihat yang baik dan membiarkan masing-masing menarik kesimpulannya sendiri," tegasya.
Source | : | Instagram,google,BolaStylo |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR