BOLASTYLO.COM - Pelatih timnas Kroasia, Zlatko Dalic membeberkan kunci kemenangan atas Maroko dalam perebutan medali perunggu untuk juara ketiga Piala Dunia 2022.
Bermain di Khalifa International Stadium, Sabtu (17/12/2022), Timnas Kroasia menang 2-1 atas Maroko berkat gol Josko Gvardiol (7') dan Mislav Orsic (42').
Adapun timnas Maroko sempat menyamakan kedudukan menjadi 1-1 berkat gol Achraf Dari pada menit ke-9, namun itu belum cukup membawa mereka terhindar dari kekalahan.
Seusai pertandingan, Zlatko Dalic selaku pelatih timnas Kroasia merasa bahwa medali perunggu yang mereka raih seperti medali emas.
Hal itu tak lepas dari perjalanan sulit Vetrani (julukan timnas Kroasia) mencapai semifinal dengan bermaterikan banyak pemain senior.
Oleh karena itu, ia sangat bangga dengan pencapaian Luka Modric dkk.
"Saya benar-benar bangga dengan tim saya dan juga negara saya karena kami bisa meraih ini (peringkat tiga Piala Dunia 2022)," ujar Dalic di laman resmi FIFA.
"Bagi kami, medali perunggu ini terasa seperti medali emas, karena kami menjalani turnamen yang sangan sulit," imbuhnya.
Lebih lanjut, pelatih berusia 56 tahun itu membeberkan kunci kemenangan atas Maroko.
Menurut Dalic, timnas Maroko memiliki kelemahan fatal, dan dia telah memanfaatkannya dengan sangat baik.
Adapun kelemahan fatal yang dimaksud ialah sisi kanan pertahanan Maroko.
Singa Atlas, julukan Maroko disebut tidak memiliki transisi yang cepat dalam melakukan pertahanan di sisi kanan karena sosok Hakim Ziyech.
“Kami tahu jika Timnas Maroko memiliki kelemahan di sisi kanan. Ziyech tak dapat mengimbangi kecepatan Perisic," kata Zlatko Dalic.
"Selain itu, Orsic juga dapat membuat kekacauan," tegasnya.
"Pertandingan ketujuh dimenangkan, dan kami menang sebagai pemenang," jelasnya.
Adapun Zlatko Dalic menegaskan kebanggannya terhadap anak asuhnya.
“Kami mendapatkan medali perunggu dengan kompetisi yang ketat. Sangat fantastis," katanya.
"Semua yang bermain dalam keadaan prima,” pungkasnya.
Source | : | FIFA.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR