"Kunci dalam transformasi ini adalah Jordi Amat, yang bergerak dengan fleksibel antara lini pertahanan dan lini tengah, serta memberikan banyak umpan panjang ke lini belakang pertahanan Vietnam." tulis Soha.
Baca Juga: Piala AFF 2022 - Waspada Timnas Indonesia! Wasit Ini Mimpi Buruk
Kekuatan lain yang disorot media ini adalah sistem pressing timnas Indonesia, hal itu dinilai sangat menyulitkan anak asuh Park Hang-seo membangun serangan.
Tingkat kekuratan passing pemain timnas Vietnam di laga melawan Indonesia juga paling rendah dibanding saat The Golden Star melawan tim lainnya di fase grup.
"Sistem pressing Indonesia juga sangat efektif sehingga menyulitkan siswa Coach Park Hang-seo untuk membangun pemainan," tulis Soha lagi.
"Pada pertandingan tersebut, tingkat passing akurat Vietnam Tel adalah 76,4%, jauh lebih rendah dari pertandingan sebelumnya (melawan Laos 89,1%, Singapura 88,9%.
Baca Juga: Vietnam Vs Indonesia, Ancaman & Janji Park Hang-seo Kepada Shin Tae-yong! - Piala AFF 2022
"Myanmar 84,6%, tidak termasuk 71). 5% pertandingan melawan Malaysia dimainkan tanpa orang). Kami juga hanya memiliki 1 tembakan tepat sasaran.
"Sementara 26 kali menantang kiper lawan di babak penyisihan grup (rata-rata 6,5 tembakan tepat sasaran per game)." imbuh mereka.
Penderitaan Vietnam kian lengkap, setelah timnas Indonesia masih diuntungkan dengan penerapan gol tandang di Piala AFF 2022.
Para pemain timnas Indonesia tidak perlu kerja keras dalam melakukan serangan, hanya perlu bertahan sambil menunggu momen melakukan serangan balik.
Baca Juga: Siap-siap Hadiah dari FIFA untuk Indonesia Jika Kalahkan Vietnam
"Karena aturan gol tandang, Indonesia benar-benar bisa mengulangi apa yang dilakukannya di leg pertama," tulis Soha lagi.
"Mereka tidak perlu mencetak gol dengan segala cara, mereka nyaman bermain bertahan dan menyerang balik." imbuhnya.
Source | : | bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR