Persaingan dramatis terjadi pada gim penentu, di mana kedua pemain saling mengejar poin dan berulang kali merebut keunggulan.
Bangkan ketika Jonatan sudah mencapai match poin 20-17, Shi masih berusaha mengejar dengan tambahan dua poin.
"Yah memang di skor 20-17 (gim ketiga) saya memutuskan untuk bermain lebih menekan dari permainan depan."
"Tapi tadi Shi Yu Qi punya pengalaman cukup baik, jadi dia bisa baca poin terakhir itu dan mengembalikan serangan depan saya," jelasnya.
Berkaca dari pertemuan terakhirnya melawan Shi pada Olimpiade Tokyo 2020 (tahun 2021), waktu itu Jojo menderita kekalahan.
Tepatnya pada babak pertama sistem gugur, Jojo kalah straight game dari Shi Yu Qi dengan skor 11-21, 9-21.
Jojo menilai waktu itu, banyak faktor eksternal yang mempengaruhi performanya.
"Waktu itu sempat covid pas tiba di Jepang, itu pengaruh sekali buat saya," kata Jojo.
"Sudah latihan maksimal berbulan-bulan tapi kemudian harus isolasi dua minggu."
Baca Juga: Semifinal Indonesia Masters 2023 - Unggulan Juara Gugur Berjamaah, Jojo Jadi Pembeda!
"Pikiran jadi tidak tenang padahal saya punya harapan yang sangat tinggi," imbuhnya.
Berkat kenangan pahit itu, sekarang ia merasa tampil lepas sehingga mampu mengalahkan Shi Yu Qi.
"Kalau sekarang lebih enjoy," tegasnya yang terlihat penuh kegembiraan.
Pada partai final, Jojo akan berjumpa pemenang duel Chico Aura Dwi Wardoyo vs Ng Ka Long Angus (Hongkong).
Jika Chico mampu mengalahkan Ka Long Angus, akan tercipta All Indonesia final dari nomor tunggal putra.
Kemenangan Chico atas Ka Long Angus akan membuat Tim Merah Putih dipastikan mengantongi satu gelar juara dari nomor tunggal putra.
Baca Juga: Cerita Heroik di Balik Bangkitnya Jojo Kalahkan Wakil China & Lolos ke Final Indonesia Masters 2023
Source | : | bwfworldtour.bwfbadminton.com,Antaranews.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR