BOLASTYLO.COM - Salah satu legenda bulu tangkis Malaysia, Rashid Sidek angkat bicara usai melihat nasib Lee Zii Jia yang kesulitan bangkit.
Beberapa waktu belakangan, Lee Zii Jia kerap kali membuat keputusan kontroversial.
Dari mulai tak memilih keluar dari pelatnas Malaysia hingga masalah berkarier tanpa pelatih.
Beberapa waktu yang lalu, Lee Zii Jia diketahui memutus kerjasama dengan pelatihnya dan memilih berkarier sendiri bersama timnya.
Sayangnya, keputusan Lee Zii Jia menjadi atlet yang mandiri tanpa pelatih belum menunjukkan hasil memuaskan.
Walau memiliki posisi yang cukup tinggi di rankin dunia, Lee Zii Jia justru kesulitan di tiga turnamen terakhirnya.
Tunggal putra nomor satu Malaysia itu kerap kali terjegal di babak-babak awal.
Melihat nasib Lee Zii Jia, salah satu mantan pebulu tangkis Malaysia, Rashid Sidek pun memberikan sarannya.
Menurut Rashid, Lee Zii Jia kini tak hanya butuh pelatih baru tapi juga tim yang baik dan rencana yang baik untuk bangkit ke performa terbaiknya.
"Daripada hanya (mempekerjakan) seorang pelatih, Lee Zii Jia butuh tim yang bagus dan rencana yang bagus untuk mengidentifikasi kelemahannya dan meningkatkannya," tutur Rashid.
"Sekarang, terutama ketika dia sedang menurun, dia butuh dukungan kita," tambahnya.
Rashid kemudian menilai jika wajar bagi seorang pemain independen seperti Lee Zii Jia mengalami naik turunnya performa.
Baca Juga: Lee Zii Jia Tak Masalah Tanpa Pelatih, Akui Sudah Cukup Punya Sosok Ini yang Membantunya
Tapi, jika ingin bangkit Lee Zii Jia harus menyerahkan teknis lain pada tim dan pelatih, sementara dirinya harus fokus hanya pada permainannya saja.
"Kita tidak bisa hanya melihat penampilannya (Zii Jia). Sebagai pemain independen, normal mengalami pasang surut."
"Jika itu saya, saya akan mencari pelatih yang baik dan tim yang kuat untuk membantu saya dalam pelatihan dan persiapan mental saya, sehingga saya dapat sepenuhnya fokus pada permainan saya."
"Menjadi pemain top tidaklah mudah. Dibutuhkan banyak kerja keras, dedikasi dan perencanaan turnamen yang tepat."
"Tidak bisa main di sembarang turnamen, harus ada perencanaan strategis," tambah peraih medali perunggu Olimpiade 1996 itu.
Source | : | New Straits Times |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR