"Biasanya daun-daun yang jatuh saya pungut biar cepat selesai, kalau menyapu lebih lama," ucap Bima Sakti lagi.
Bima akhirnya berhasil menembus PON Kalimantan Timur pada 1989, dua tahun kemudian dia masuk ke Persisam Samarinda U-15.
Baca Juga : Siapa Sangka Latihan Aerobik Merupakan Alternatif Penangkal Depresi
Karier profesional Bima Sakti kian menanjak, terbukti dia menjadi salah satu anggota tim Primavera yang berlaga di Italia pada 1993.
Berbagai prestasi diukir oleh Bima Sakti sebagai pemain sepak bola.
Menginjak usia 19 tahun, pada 1995 Bima dikontrak oleh klub asal Swedia, Helsingborg, yang juga merupakan klub sepak bola besar di negara tersebut.
Setelah itu, sosoknya selalu menjadi andalan timnas Indonesia pada periode 1995-2001, dia juga menjabat sebagai kapten tim.
Pada level klub Bima menjadi bagian dari dream team PSM Makassar yang sukses meraih gelar juara Liga Indonesia musim 1999/2000.
Bima Sakti akhirnya memutuskan pensiun sebagai pemain sepak bola di klub yang pernah menolaknya, Persiba Balikpapan.
Tidak lama setelah itu, Bima kemudian menjadi asisten Luis Milla di timnas Indonesia dan mengawali debut sebagai pelatih pada 16 Oktober 2018 saat melawan Hong Kong pada laga persabahatan.
Kini, setelah tidak ada kejelasan terkait masa depan Luis Milla, PSSI akhirnya memilih Bima Sakti sebagai pelatih timnas Indonesia.
Baca Juga : Tangis Victoria Pasca David Beckham Ungkap Kondisi Rumah Tangga Mereka
Berikut Profil Lengkap Bima Sakti Tukiman.
Nama: Bima Sakti Tukiman
Lahir : Balikpapan, Kalimantan Timur, 23 Januari 1976
Usia : 42 tahun
Agama: Islam
Keluarga: Ayah: H. Tukiman
Ibu : Hj. Yuliana
Posisi: Gelandang
Karier profesional:
2005 - Persiba
2006 - Persema Malang
2014 - Mitra Kukar
2016 - Gresik United
2017 - Persiba - Retired
Penghargaan : Pemain terbaik Liga Indonesia VI tahun 2000.
Alamat Rumah : Komp. Balikpapan Baru Blok S-3 No. 11, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR