BolaStylo.com - Salah satu korban pesawat jatuh Lion Air, Wahyu Alldila tidak bisa mengingkari suratan takdir yang sudah digariskan oleh sang Khalik.
Nama Wahyu Alldila dan sang anak bernama Xherdan Fachridzi berada dalam daftar penumpang yang berada dalam pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610.
Lion Air JT610 terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta menuju Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, hari ini, Senin (29/10/2018).
Kerabat Wahyu Alldila menuturkan jika kedatangan ayah dari Xherdan Fachridzi itu ke Jakarta adalah untuk menyaksikan pertandingan babak perempat final Piala Asia U-19 2018.
Pertandingan Timnas U-19 vs Jepang diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (28/10/2018).
Berdasarkan penelusuran BolaStylo.com dari akun Instagram, ternyata Wahyu Alldila merupakan saudara dari atlet menembak yang bernama Muhammad Sejahtera Dwi Putra.
Wahyu Alldila juga sempat mendampingi saudaranya ketika berkompetisi di Asian Games 2018.
Dalam turnamen yang diselenggarakan di Palembang tersebut, Muhammad Sejahtera Dwi Putra berhasil meraih medali perak.
Medali perak hasil kerja keras atlet yang akrab disapa Tera itu mengakhiri puasa 52 tahun Indonesia di cabang olahraga menembak di Asian Games 2018.
Tera mengumpulkan skor 380, hanya kalah empat poin dari petembak Korea Utara Myong Won Pak yang dapat emas.
View this post on Instagram
Beberapa kali Wahyu Alldila mengunggah foto dirinya bersama Muhammad Sejahtera Dwi Putra ke media sosial Instagram.
"SAVE OUR SILVER, Congratulation broooo," tulis Wahyu Alldila.
Berpose disamping Muhammad Sejahtera Dwi Putra sambil mengalungkan medali emas sang adik menjadi postingan terakhir Wahyu Alldila sebelum dikabarkan menjadi korban dari kecelakaan tersebut.
Meski begitu, hingga saat ini proses pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim pencarian dari KNP 348 Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai Tanjung Priok.
Baca Juga : Usai Dukung Timnas U-19 Indonesia, Xherdan Fachridzi Jadi Korban Pesawat Lion Air JT 610
Source | : | instagram.com/wahyualldila |
Penulis | : | Katarina Erlita candrasari |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR