BolaStylo.com - Mantan pemain Arsenal, Nicklas Bendter menunjukkan momen romantis bersama sang kekasih yang bernama Philine Roepstorff sebelum menjalani masa hukuman di penjara.
Nicklas Bendter dijatuhi hukuman penjara selama 50 hari dan denda sebesar 200 euro (3,4 juta rupiah) setelah terbukti bersalah memukul seorang supir taksi.
Hukuman itu diputuskan dari hasil persidangan yang dilakukan di Kopenhagen, Denmark, Jumat (2/11/2018).
Sebelum mempertanggungjawabkan perbuatannya, Nicklas Bendter menghabiskan waktu bersama sang kekasih tercinta.
Bendter pun mengunggah momen romantis melalui media sosial Instagram ketika sedang bermesraan dengan Philine Roepstorff.
View this post on Instagram
"Kamu tidak usah takut terjatuh karena kamu selalu memiliki aku," tulis mantan striker Arsenal tersebut.
Sontak postingan itu langsung ramai dikomentari oleh netizen.
@imanol1408: "Kamu (Bendter) akan menjalani November tanpanya"
@tanner_bh: "Sampai jumpa 50 hari lagi Lord B"
@ohtooo: "Lord (Bendter) sekarang dipenjara"
@andremaz15: "FREE MY BROTHA LORD"
@helgetopp: "Tegarlah! kami mendukungmu!"
BREAKING: Nicklas Bendtner Sentenced To 50 Days In Prisonhttps://t.co/HEfYzNsmMd pic.twitter.com/9WDsWFD2SI
— SPORTbible (@sportbible) November 2, 2018
Philine Roepstorff turut menjadi saksi mata ketika insiden pemukulan itu terjadi pada, Minggu (9/9/2018) sekitar pukul 2 pagi waktu setempat.
Nicklas Bendter dan Roepstorff memutuskan untuk naik taksi ketika hendak pulang ke rumah usai mengunjungi klub malam.
Namun sang supir malah sengaja mengambil jalan memutar yang lebih jauh yang menyebabkan ongkos taksi membengkak.
Perselisihan pun tak terhindarkan ketika Nicklas Bendter beradu mulut dengan supir taksi tersebut.
Sebuah bogem mentah yang dilayangkan Bendter membuat rahang sang supir patah dan harus menjalani operasi.
Baca Juga : Bikin Karier Cristiano Ronaldo di Ujung Tanduk, Kathryn Mayorga Akhirnya Tunjukkan Batang Hidungnya
Source | : | instagram.com/bendtner14 |
Penulis | : | Katarina Erlita candrasari |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR