BolaStylo.com - Jersey milik Manuel Neuer, kiper sekaligus kapten Bayern Muenchen, menjadi incaran bagi pelatih SC Freiburg, Christian Streich.
Ada kejadian menarik ketika Bayern Muenchen melawan SC Freiburg dalam laga lanjutan Bundes Liga yang berlangsung pada Sabtu (3/10/2018) lalu.
Dalam laga yang berakhir imbang 1-1 itu, pelatih pelatih SC Freiburg, Christian Streich menjadi salah satu sorotan publik.
Penyebabnya, Christian Streich, kala itu menghampiri kiper Bayern Muenchen, Manuel Neuer, seusai laga.
Baca Juga : Menu Makanan Cuma Rp 5 Ribu, Berat Badan Pretty Asmara Turun Drastis Sebelum Meninggal
Namun, Christian Streich bukan hanya menyalami Manuel Neuer saja melainkan punya maksud dan tujuan lain.
Christian Streich menghampiri Manuel Neuer lantaran ingin memiliki jersey kiper asal berusia 32 tahun itu.
Aksi yang dilakukan Streich ini tergolong langka. Sebab, dalam pertandingan pada umumnya pertukaran jersey biasanya dilakukan oleh para pemain.
Baca Juga : Ketika Valentino Rossi Benar-benar Merasa Sedih dan Hancur
Meski demikian, pelatih asal Jerman itu memiliki alasan mengapa ia ingin memiliki jersey yang dikenakan Manuel Neuer.
Dilansir BolaStylo.com dari Sport Buzzer, Streich nekat melakukan hal tersebut karena ingin menyenangkan sang buah hati, yang merupakan fan Manuel Neuer.
Baca Juga : Bikin Melongo! Ini Lima Pemain Manchester United Bergaji Fantastis
"Anak saya menilai Manuel Neuer sebagai kiper luar biasa dan orang hebat. Penilaian itu benar adanya. Dia berkata,'Jika memungkinkan, Ayah, dapatkah Ayah meminta jersey-nya?'. Lalu saya meminta Manuel dan saya katakan bahwa itu tentu saja bukan untuk saya," ucap Streich dikutip BolaStylo.com dari Sports Buzzer.
Meski harus menanggung malu, pelatih berusia 53 tahun itu mengakui ada kepuasan batin usia mengabulkan permintaan anaknya.
"Sekarang, dia mendapatkan jersey dan saya sangat senang karean saya tahu matanya akan berbina-binar lagi," kata Streich menambahkan.
Source | : | Sport Buzzer |
Penulis | : | Aziz gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz gancar Widyamukti |
KOMENTAR