Salah satunya kelenjar getah bening.
Berikut Bolastylo.com kumpulkan 4 fakta mengenai penyakit tuberkulosis kelenjar:
1. Menyerang organ yang mengatur kekebalan tubuh manusia
Kelenjar getah bening sendiri adalah sebuah sistem jaringan yang terletak di leher, ketiak, dan selangkangan.
Fungsinya antara lain menjaga kekebalan tubuh manusia.
Jika bagian ini mengalami infeksi maka berisiko terjadi pembengkakan atau munculnya benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan.
2. Ditandai dengan munculnya benjolan
Gejala yang paling umum terjadi pada penderita tuberkulosis kelenjar adalah adanya benjolan yang tidak menimbulkan rasa sakit di area kelenjar getah bening seperti di leher tepatnya di area bawah rahang, ketiak, maupun lipatan paha.
Baca Juga : Jadwal Siaran Langsung Liga Inggris - Liverpool Vs Arsenal, Kegelisahan Juergen Klopp dan Unai Emery
Benjolan ini kemudian akan terus membesar hingga terasa sakit ketika disentuh.
Selain pembengkakan, seseorang yang mengalami TB kelenjar pun akan mengalami gejala umum penyakit TBC, seperti badan terasa lemas, demam, menggigil, dan penurunan berat badan.
3. Pada beberapa kasus tidak disertai gejala sama sekali
Pada beberapa orang, TB kelenjar getah bening memang kadang tidak menimbulkan tanda-tanda yang berarti meskipun bakterinya sudah menyebar ke seluruh tubuh.
Untuk mengurangi risiko TBC kelenjar menjadi lebih parah, segera periksakan diri ke dokter, jika terdapat pembengkakan pada leher dan area kelenjar getah bening lainnya.
4. Tidak Menular
Banyak orang takut jika penyakit ini menular.
Apalagi, bakteri penyebab tuberkulosis memang bisa ditularkan melalui udara.
Meski begitu, itu hanya terjadi pada TB paru saja.
Sedangkan TB kelenjar getah bening tidak bisa menular lewat udara.
Baca Juga : Mengejutkan! Pelatih Asal Inggris Sebut Simon McMenemy Berbohong Soal Lisensi Kepelatihan
Hal ini ditegaskan oleh Irwin Ziment, dokter spesialis penyakit dalam dari University of California, Los Angeles (UCLA).
Menurutnya, bakteri TB kelenjar getah bening tidak akan "terdorong" keluar lewat batuk atau bersin layaknya bakteri yang bersarang di saluran pernapasan.
Source | : | alodokter.com,Tribun Medan,Hello Sehat |
Penulis | : | Nina Andrianti Loasana |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |