Kisah Calon Pemain Timnas U-13 yang Kini Jadi Anak Angkat Polisi Usai Tsunami Selat Sunda

Aziz gancar Widyamukti Rabu, 2 Januari 2019 | 17:05 WIB
Aditia, calon pemain timnas U-13 Indonesia yang menjadi korban Tsunami Banten dan Lampung. ()

BolaStylo.com - Adit, calon pemain timnas U-13 merasakan luka mendalam akibat bencana tsunami yang melanda wilayah selat Sunda.

Seperti diberitakan BolaStylo.com sebelumnya, calon pemain timnas U-13 itu menjadi salah satu bocah yang menelan kenyataan pahit setelah tsunami di selat Sunda.

Rumah Adit di Desa Kunjir, Lampung Selatan rata dengan tanah akibat bencana tsunami yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam.

Ketika bencana tsunami itu terjadi, Adit sedang mengikuti seleksi timnas U-13 pra penyisihan untuk Piala Asia.

Adit yang saat ini berusia 13 tahun memang sangat menyukai dunia olahraga.

Baca Juga: Saat Tsunami Banten, Bocah Kelas VI SD Ini sedang Ikut Seleksi Timnas U-13 untuk Piala Asia, Ketika Pulang Pandangannya Kosong

Bocah kelas IV SD itu juga sangat mengidolakan mantan klub yang pernah diperkuat Cristiano Ronaldo, Real Madrid.

Pasca mengikuti seleksi timnas U-13, Adit dikejutkan dengan keadaan rumahnya yang sudah rata dengan tanah.

Menurut tim relawan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang berada di tenda pengungsian, Adit terlihat murung dan terus menyendiri.

Kisah Aditia semakin menyayat hati ketika ia sempat menyimpan makanan seperti snack biskuit, susu kotak, untuk sang adik.

Baca Juga: Rumahnya Diterjang Tsunami, Calon Pemain Timnas U-13 Ini Sempat Simpan Makanan untuk Adiknya yang Sudah Tewas

Padahal, ibu dan adiknya diketahui sudah tewas akibat tsunami tersebut.

Sempat berpisah, Adit akhirnya bisa bertemu kembali dengan sang ayah hingga keduanya pulang ke rumah saudaranya di Desa Way Muli, Kalianda.

Semula, sang Ayah enggan memberi tahu Adit bahwa sang ibu dan adiknya sudah tewas dalam bencana tsunami.

Dilansir dari Kompas.com, tim trauma healing akhirnya membeberkan kondisi sebenarnya yang dialami oleh ibu dan adiknya.

Baca Juga: Calon Pemain Timnas U-13 Ini Dihibur Polisi Saat Tunjukkan Perilaku Janggal Usai Alami Musibah Tsunami

"Adit akhirnya diajak ke kuburan ibu dan adiknya dan sekarang dia sudah lebih baik dan bisa menerima kenyataan," kata Ketua IDI Lampung Selatan Wahyu Wibisono dikutip dari Kompas.com.

Di tengah-tengah luka mendalam yang dialami oleh Adit, keluarga Aipda Turono hadir menghapus kesedihannya.

Pada hari kedua bencana tsunami Selat Sunda, Aipda Turono dan istri mulanya datang membawa bantuan kebutuhan balita di Posko Totoharjo.

Ketika menurunkan barang, Aipda Turono melihat Adit sedang melamun sendirian di antara para pengungsi.

Baca Juga: Marko Simic Lelang Jersey Sebagai Bentuk Simpati kepada Korban Tsunami di Banten dan Lampung

Aipda Turono pun mencoba mendekati Adit dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

Adit yang saat itu terlihat ingin dipeluk langsung menangis ketika ditanya oleh Aipda Turono.

"Lalu saya tanya kenapa melamun, seketika dia langsung ingin dipeluk dan duduk di pangkuan saya. Saya peluk dan terus saya semangati. Adit menangis sampai setengah jam baru dia merasa bisa lebih tenang," kata dia.

Bermula dari pertemuan itu, Turono merasa memiliki kedekatan emosional dengan bocah bernama lengkap Ahmad Dinata Adit Saputra itu hingga akhirnya mengangkatnya sebagai anak.

Baca Juga: Kapten Real Madrid Ajak Masyarakat Galang Dana untuk Korban Bencana Tsunami di Banten dan Lampung

Turono dan istrinya juga sempat memberi kejutan untuk Adit dengan membelikannya baju dan sepatu bola.

Selanjutnya, Turono memutuskan untuk menemui Subandi selaku ayah kandung Adit, yang sebelumnya berkerja sebagai ABK kapal nelayan.

Setelah pertemuan itu, Turono kemudian mengajak Adit untuk pergi ke rumahnya yang terletak di Kabupaten Pesawaran.

Berdasarkan penuturan Turono, Adit mudah berbaur dengan keluarga dan tetangga barunya di Pesawaran.

Namun demikkian, Turono mengatakan bahwa Adit terkadang masih menunjukkan tatapan kosong di wajahnya.

Baca Juga: Layaknya Aditia, Bocah Berusia 12 Tahun Ini Telah 4 Kali Diterjang Ombak Tsunami Banten

Adit mengaku dirinya masih sering merindukan kampung halamannya.

"Tiga hari di rumah saya, dia bilang, Papi, Adit kangen sama keluarga," ujar Turono.

Kini bocah calon pemain timnas U-13 itu dikabarkan telah kembali bersama keluarganya di Desa Way Muli.

Meski begitu, Turono bersedia menjemput jika Adit sewaktu-waktu ingin bermain ke Pesawaran.

"Kapan pun Adit ingin ke rumah papinya, saya akan menjemputnya," tutup Turono.



Source : kompas
Penulis : Aziz gancar Widyamukti
Editor : Muhammad Shofii
Video Pilihan