Kebiasaan Ini Buat Orang Spanyol Punya Gaya Hidup Lebih Sehat Dibanding Masyarakat Indonesia

Katarina Erlita candrasari Minggu, 27 Januari 2019 | 16:05 WIB
Pola makan untuk pra menopause (Pexels)

BolaStylo.com - Orang Spanyol ternyata memiliki kebiasaan menyajikan makanan yang sangat berbeda dengan masyarakat Indonesia.

Kebiasaan itu dapat membuat orang Spanyol memiliki peluang lebih besar untuk terhindar dari resiko kematian dini.

Asisten profesor epidemiologi dari University of Iowa, Dr Wei Bao melakukan penelitian untuk melihat pengaruh jenis makanan gorengan terhadap risiko kematian dari waktu ke waktu.

"Orang-orang tahu makan gorengan mungkin memiliki hasil kesehatan yang merugikan, tetapi ada sedikit bukti ilmiah untuk menunjukkan apa dampak buruk jangka panjang dari makan gorengan," ungkap Dr Wei Bao, dikutip dari Time, Kamis (23/01/2019).

"Secara umum, kami menemukan bahwa konsumsi gorengan dikaitkan dengan kematian secara keseluruhan," tambahnya.

Gorengan

Gorengan yang paling berkaitan dengan kematian dini dalam penelitian ini adalah ayam goreng dan ikan goreng dibanding makanan ringan seperti kentang goreng atau keripik.

Terlebih daging cenderung digoreng lebih lama dibanding makanan ringan.

Dalam hal ini cara penyajian makanan memegang peran penting untuk mengurangi resiko kematian dini.

Misalnya, banyak restoran menggunakan kembali minyak ketika memasak makanan.

Menurut Dr Wei Bao, menggunakan kembali minyak bisa meningkatkan produk sampingan berbahaya yang ditransfer ke makanan.

Meski begitu, Bao menyadari ada pengecuali untuk kasus semacam ini di Spanyol.

Dia menyebut, hal ini mungkin karena lebih banyak orang Spanyol menyiapkan makanan mereka di rumah.

Selain itu, orang Spanyol menggunakan minyak goreng yang lebih sehat seperti minyak zaitun.

Hal itu sangat berbeda dengan kebiasaan orang Indonesia yang sering menggunakan minyak goreng yang sama berkali-kali.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Studi: Gorengan Tingkatkan Risiko Kematian Dini



Source : Kompas.com
Penulis : Katarina Erlita candrasari
Editor : Katarina Erlita candrasari
Video Pilihan