Baca Juga : Live Streaming Timnas U-22 Indonesia Vs Kamboja, Laga Hidup Mati di Piala AFF U-22 2019
"Ketika itu, saya bermain untuk bersenang-senang dan terutama supaya saya tidak sakit lagi. Ternyata benar, setelah rutin berolahraga saya mulai tidak merasakan sakit lagi.
"Badan saya semakin kuat. Dan setelah dua tahun berlatih, saya ikut turnamen di China. Itu merupakan satu-satunya turnamen di China yang saya ikuti," imbuhnya.
Namun, untuk melanjutkan kariernya sebagai pebulu tangkis profesional, Zhang harus keluar dari China.
Ia pun pindah ke Singapura pada 2004, selang beberapa tahun ia sukses menjadi masuk ke dalam skuat tim nasional bulu tangkis Singapura.
Baca Juga : Ada 3 Pemain Idola Wanita yang Tidak Dipanggil Simon McMenemy ke Timnas, Siapa Saja?
Pada 2012, Zhang memutuskan pergi ke Amerika Serikat tepatnya di Las Vegas yang memungkinkannya bergabung dengan klub bulu tangkis di daerah tersebut.
"Sebelum ke Amerika, saya sudah tidak bermain bulu tangkis selama hampir dua tahun. Saya tetap berhubungan dengan bulu tangkis, tetapi sebagai pelatih," kata Zhang.
"Waktu pertama datang ke Las Vegas, saya dites. Saya kaget karena saya bisa mengalahkan semua pemain yang ada di klub itu. Di Amerika memang tidak banyak pemain bagus," imbuhnya.
Ia pun mengubah kewarganegaraanya menjadi Amerika Serikat pada 2013.
Menyusul hal itu, meski pada awalnya ia terkendala masalah bahasa, Zhang mengaku bahwa dia senang tinggal Las Vegas karena biaya hidup di tempat tersebut murah.
Untuk karier profesionalnya, ia berharap lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 dengan memenangi beberapa turnamen World Super Tour 300, 750 dan 1000.
Source | : | BolaSport.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Muhammad Shofii |