"Ini adalah proses pembersihan dan daur ulang. Ini menghilangkan 'bahan berlebihan, terutama 'sampah' seperti protein agregat," kata Profesor Madeo.
Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa DMC memiliki efek melindungi kerusakan hati yang disebabkan oleh keracunan alkohol.
Hasil uji coba pada beberapa jenis sel manusia membuktikan zat tersebut membantu memperlambat penuaan dan mencegahnya.
Baca Juga : Waspadai 5 Bahaya Berenang di Kolam yang Tercemar Urine Bercampur Kaporit
"Eksperimen menunjukkan bahwa efek DMC mungkin dapat ditransfer ke manusia, meskipun kita harus berhati-hati dan menunggu uji klinis nyata," ucap Profesor Madeo.
Madeo selanjutnya akan meneliti apakah efek positif DMC pada jantung tikus akan meluas.
Ilmu pengetahuan sebelumnya telah memberikan harapan bahwa diet seperti puasa, pil, olahraga, adalah salah satu hal yang bisa dijadikan alat anti-penuaan.
Temuan terbaru telah mendorong pencarian alternatif medis.
Tim peneliti menemukan senyawa DMC dengan melihat kelas zat yang disebut flavonoid, yang telah terbukti memiliki berbagai efek menguntungkan, dari sifat anti-inflamasi hingga melindungi terhadap degenerasi otak dan kanker.
Baca Juga : Peneliti Temukan Hal Mengejutkan pada Jantung Pria yang Push Up 40 Kali Sehari
Mereka memeriksa 180 senyawa yang mewakili berbagai subkategori flavonoid, mencari kandidat yang mungkin memiliki kemampuan alami untuk 'menangkal kematian sel terkait usia' sebelum menemukan DMC.
DMC, yang hanya dilaporkan bisa membantu dalam studi malaria dan leukemia, yang tidak ditemukan dalam sumber alami lain menurut sepengetahuan para peneliti, membuat tanaman ashitiba sangat istimewa.
Source | : | intisari |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |