Ia masih terbilang beruntung, sebab beberapa temannya mengalami hal lebih sulit.
Ada yang sengaja main ke rumah temannya yang tinggal di Bandung untuk menumpang makan.
Ada pula yang membuat air putih dicampur garam dan vetsin sebagai kuah campuran nasi.
Bahkan, ada juga yang memilih menahan lapar.
Sebagai ketua angkatan, Iman kerap mendengarkan keluh kesah teman-temannya.
Salah satunya saat beasiswa telat cair.
“Ada juga yang putus kuliah karena orangtua sakit kanker kemudian meninggal. Jadi, dia harus bekerja untuk membantu keuangan keluarga,” kata mahasiswa asal Sukabumi ini.
Mahasiswa penerima Bidikmisi lainnya, Sajidin, mengungkapkan hal serupa.
Source | : | Kompas.com,GridHot.ID |
Penulis | : | Muhammad Shofii |
Editor | : | Muhammad Shofii |