Adapun Sterling dan Rashford yang menjadi korban rasis mencetak gol ke gawang Bulgaria yang dijaga oleh Plamen Iliev.
Baca Juga: Mencari Pengganti Luis Suarez, Barcelona Kembali Incar Talenta Belanda
Ternyata dampak dari masalah rasisme itu berbuntut panjang dan Perdana Menteri (PM) Bulgaria, Boyko Borissov juga telah mengetahuinya.
Menurut laporan Reuters dilansir BolaStylo.com, PM Boyko Borissov sampai memerintahkan pimpinan Persatuan Sepak Bola Bulgaria (BFU) untuk mundur dari jabatannya.
Pimpinan BFU, Borislav Mihaylov didesak mundur setelah ada insiden pelecehan rasis pada Kualifikasi Piala Eropa 2020 yang membuat nama Bulgaria di mata internasional menjadi buruk.
Permasalahan ini dikatakan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Bulgaria, Krasen Kralev.
"Perdana Menteri telah memanggil saya," kata Krasen Kralev dilansir dari Reuters.
"Anda tahu bahwa pemerintah melakukan banyak hal untuk pengembangan sepakbola Bulgaria dalam empat tahun terakhir.
"Tetapi setelah peristiwa baru-baru ini, mengingat seluruh keadaan sepakbola dan insiden semalam, perdana menteri telah memerintahkan saya mulai hari ini untuk menangguhkan hubungan dengan BFU, termasuk keuangan, sampai pengunduran diri Borislav Mihaylov," katanya melanjutkan.
Sampai kabar ini diberitakan, pihak BFU belum memberikan tanggapan atas kejadian pelecehan rasis ini.
Baca Juga: Hasil Denmark Open 2019 - Wakil Thailand yang Salah Daftar Babak Belur di Babak Pertama
Baca Juga: Video Rahasia Latihan Khabib Nurmagomedov Bocor ke Media Sosial
Source | : | reuters.com,Dailystar.co.uk |
Penulis | : | Fauzi Handoko Arif |
Editor | : | Eko Isdiyanto |