Kronologi Penyebab Demo Besar Catalunya Hingga Buat Tokoh Sepak Bola Buka Suara

Fauzi Handoko Arif Sabtu, 19 Oktober 2019 | 16:06 WIB
Warga Catalan tuntun kemerdekaan Catalonia pada tahun 2015 di Stadion Camp Nou, Barcelona. (Olla)

BolaStylo.com - Beberapa tokoh sepak bola menyuarakan pendapatnya mengenai situasi mencekam di wilayah kota Catalunya, Spanyol.

Tokoh tersebut diantaranya Pep Guardiola, Cesc Fabregas, dan Isabel Diaz Ayuso, hingga klub Barcelona juga mengeluarkan pendapatnya tentang permasalahan di kota Catalunya.

Seluruh penduduk Catalunya atau sering disebut Catalan melakukan protes besar-besaran untuk menuntut pemerintah Spanyol membebaskan tokoh politiknya.

Menurut laporan BBC yang dillansir BolaStylo.com, kota Catalunya sebenarnya hendak memisahkan diri dari Spanyol pada jalur referendum 1 Oktober 2017.

Hasilnya dari 90 persen pemilih menyatakan setuju untuk memisahkan diri dari Spanyol dan diklaim pemilihnya hanya sekitar 43 persen dari penduduk kota Catalonia.

Baca Juga: Denmark Open 2019 - Aksi Kevin Sanjaya Kembali Pukau Penonton di Babak Perempat Final

Kemudian pada 27 Oktober, seluruh anggota parlemen di kota Catalunya mendeklarasikan kemerdekaan.

Akan tetapi, pihak Madrid ibukota Spanyol marah dan memecat seluruh para pemimpin Catalan.

Sementara itu dalam laporan New York Times pada Senin (14/10/2019), Mahkamah Agung (MA) Spanyol memvonis mantan wakil pemimpin Catalonia, Oriol Junqueras dengan 13 tahun penjara.

Kemudian MA Spanyol juga mengeluarkan surat perintah penangkapan mantan pemimpin Catalonia, Carles Puigdemont yang melarikan diri ke Belgia.

Selain itu putusan pengadilan Spanyol memutuskan untuk menghukum 12 pemimpin gerakan separatisme Catalunya.

Baca Juga: Ketimbang Main di Juventus, Ronaldo Bisa Lebih Kaya Jika Jadi Selebgram

Akibat vonis tersebut, Catalan pun kemudian melakukan demo besar-besaran sampai saat ini di wilayah Catalunya menuntut pemerintah Spanyol membebaskan teman-temannya. Seluruh Catalan kemudian menyuarakan pendapatnya seperti beberapa tokoh pesepakbola saat ini yakni Pep Guardiola, Cesc Fabregas, Isabel Diaz Ayuso, termasuk klub Barcelona.

Selain mereka, publik pun juga mengecam keputusan pemerintah Spanyol yang memenjarakan beberapa tokoh separatisme.

Pep Guardiola turut berbicara tentang masalah kota Catalunya dengan pemerintah Spanyol dalam pemberitaan Marca yang dilansir BolaStylo.com.

Baca Juga: Link live Streaming Denmark Open 2019 - Selangkah Lagi Minnions dan The Daddies Ciptakan All Indonesian Final

"Saya pikir komunitas Internasional harus membantu kami untuk menyelesaikan konflik dari Catalunya-Spanyol dan satu-satunya (solusi) adalah seseorang mediator di luar untuk membantu kami duduk dan berbicara," ujar pelatih Manchester City ini.

"Situasi ini telah tiba. Kadang-kadang luar biasa memikirkannya. (Saya punya) teman pribadi yang (akan) menghabiskan sembilan tahun di penjara karena memilih. Apa yang mereka minta adalah mencoba memilih.

"Semoga Eropa membuat langkah maju dan membantu kami. Mengatasi konfilik," ujarnya menambahkan.

Guardiola menambahkan, bahwa apabila Catalan membutuhkan dirinya untuk membantu, ia siap untuk diandalkan untuk membela hak asasi manusia.

Ia juga mengiyakan ketika ditanya perihal Inggris seharusnya bisa membantu permasalahan konflik di kotanya.

Baca Juga: Alasan Sebenarnya Messi Jepang Abaikan Barcelona Demi Gabung Real Madrid

Sementara itu, Cesc Fabregas turut berkomentar terkait hukuman penjara para separatisme Catalan dalam pemberitaan Marca.

"Sayang sekali, saya sedih melihat tanah air saya seperti ini," kata Fabregas saat sesi konferensi pers bersama AS Monaco.

"Semua orang tahu bahwa aku dilahirkan di sana. Melihat foto-foto dari apa yang terjadi dan melihat tanah airku dan orang-orang menderita, itu adalah hal yang menyakitkan.

"Saya harap semuanya diselesaikan segera. Ini ketidakadilan yang sangat besar. Yang kami minta adalah bisa duduk dan berbicara, itu yang dilakukan orang. Duduk, berbicara, dan berdebat tentang hal-hal yang kami lawan dan lawan," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Tiga Bulan Berlalu, Mesut Oezil Buka Suara Detik-detik Jadi Korban Rampok

Selain itu, Presiden untuk Komunitas Madrid, Isabel Diaz Ayuso menuduh politik menghancurkan sepak bola.

"Olahraga adalah sesuatu yang lain, itu melibatkan nilai-nilai lain dan berfungsi untuk menyatukan orang," kata Ayuso kepada Radio Marca.

"Sangat memalukan bahwa politik merusak segalanya. Sangat disayangkan melihat divisi sosial dan di atas semua bahwa situasi ini dapat mempengaruhi permainan.

"Saya harap ini (sepak bola) bisa dirayakan dengan baik, di mana pun (atau kapan pun) itu," katanya melanjutkan.

Seperti diketahui, pertandingan yang melibatkan Barcelona vs Real Madrid telah dibatalkan oleh Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) yang sedianya digelar pada pekan ke-10 Liga Spanyol.

Baca Juga: Debby Susanto Sambut Anak Pertama, Ratchanok Intanon Hingga PB Djarum Berikan Selamat

Pihak RFEF sendiri menentukan kapan laga tunda bakal digelar.

Kendati demikian, klub Barcelona selaku beberapa penduduk Catalunya juga bersuara terkait insiden yang membuat kotanya menjadi genting.

Melalui Twitter resminya, Barcelona menyatakan sikapnya bahwa penjara bukanlah solus terkait pemenjaraan 12 tokoh separatisme Catalunya.

Blaugrana juga mendukung untuk dilakukan dialog dalam mengatasi masalah yang melibatkan Catalunya dengan Spanyol.

Baca Juga: Berbagi Bir Dengan Ayahnya, Frank Lampard Gagal Bujuk Pangeran George?



Source : nytimes.com,bbc.com,Marca.com
Penulis : Fauzi Handoko Arif
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan