Hakan Sukur, Eks Inter Milan yang Dicap Teroris hingga jadi Sopir Taksi

Reno Kusdaroji Selasa, 14 Januari 2020 | 17:02 WIB
Hakan Sukur (via Tribun Manado)

BolaStylo.com - Eks pemain Inter Milan, Hakan Sukur, terpaksa menjadi sopir taksi online setelah dicap sebagai seorang pengkhianat dan teroris oleh pemerintah Turki.

Mantan penyerang Inter Milan, Hakan Sukur, hanya bisa pasrah setelah menjadi musuh pemerintah Turki.

Sukur dicap sebagai seorang pengkhianat dan teroris oleh presiden Turki, Recep Tayyip Edorgan.

Kini, Hakan Sukur terpaksa harus menjadi sopir taksi online di Amerika Serikat untuk menyambuh hidupnya.

Baca Juga: Reaksi Unik Fans Barcelona Setelah Penunjukan Manajer Quique Setien

Mantan kapten timnas Turki itu mengaku diasingkan dari negaranya oleh Edorgan dan harus hidup di Washington, Amerika Serikat.

Dilansir BolaStylo.com dari Welt, Sukur harus pasrah asetnya dibekukan oleh Edorgan.

"Tak ada lagi yang tersisa bagi saya di dunia, Erdogan mengambil semuanya dari saya," kata Sukur.

Baca Juga: Teco Sebut 2 Bintang Tampines Rovers yang Wajib Diwaspadai Bali United

"Edorgan mengambil kebebasan saya, kebebasan berekspresi, dan hak untuk bekerja."

Sebagai seorang pesepak bola, Sukur telah malang melintang di kompetisi Eropa.

Selain pernah membela Inter Milan, ia lebih dikenal sebagai legenda klub asal Turki, Galatasaray.

Baca Juga: Xavi Tak Beri Kepastian, Barca Tunjuk Pelatih Ini Gantikan Valverde

Bersama Galatasaray, Sukur sukses menorehkan prestasi mentereng dengan menciptakan 295 gol dari 481 pertandingan.

Selain itu, Sukur juga telah berjasa dengan menorehkan 51 gol dari 112 penampilannya bersama timnas Turki.

Namun, ia harus menerima perlakuan buruk dari negaranya setelah konflik pertentangan pendapat dalam Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) milik Edorgan pada tahun 2013.

Baca Juga: Cetak Gol Solo-run, Anak Lionel Messi Disandingkan dengan Sang Ayah 

Akibat perselisihan tersebut, keluarga Sukur dimusuhi oleh negaranya sendiri.

Butik milik istrinya dilempari batu-batuan oleh para pendukung partai AKP.

Parahnya, anak-anak Sukur juga menjadi korban dan dilecehkan di jalanan.

Baca Juga: Kondisi Terkini Kento Momota, Harus di Rumah Sakit Satu Malam Lagi

Kedua orang tua Sukur menjadi tahanan rumahan, dan mereka baru dibebaskan setelah didiagnosis mengidap kanker.

"Ini adalah masa yang sangat sulit bagi siapapun yang berhubungan dengan saya," kata Sukur.

"Setiap orang yang berhubungan dengan saya pasti akan menerima kesusahan."

Baca Juga: Berita Duka, Mantan Pemain Timnas Indonesia dan PSMS Medan Meninggal Dunia

"Bisakah buktikan kejahatan yang telah saya lakukan? tidak."

"Mereka hanya mengatakan saya 'pengkhianat' dan 'teroris'."

Walaupun begitu, Sukur masih tetap mencintai bendera dan bangsa Turki.

Ia tidak menganggap dirinya adalah musuh Turki, bagi Sukur dirinya hanyalah musuh pemerintahan Edorgen.



Source : bolastylo.bolasport.com,Welt am Sonntag
Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan