Salah satu ultras (pendukung garis keras) yang tak bisa terima keputusan itu ialah suporter Inter Milan.
Dilansir BolaStylo.com dari Football Italia, ultras dari Inter Milan mengibarkan spanduk besar di depan markas Lega Serie A yang bertuliskan "Calciopoli, apakah ini terjadi lagi?"
Minister for Sport Vincenzo Spadafora hit out at “unacceptable” suggestions some clubs were favoured by Serie A postponements due to the Coronavirus outbreak, as Inter ultras complain of “a new Calciopoli.” https://t.co/715ADA37GS #Juventus #FCIM #JuveInter #JuventusInter #SerieA pic.twitter.com/UByHRgPYpD
— footballitalia (@footballitalia) February 29, 2020
Sebagai informasi, skandal Calciopoli adalah kenangan buruk bagi sepakbola Italia.
Skandal pengaturan skor ini pernah terjadi pada musim 2005/2006 dan memakan korban tiga klub besar Liga Italia.
Baca Juga: Dapat Hadiah dari Cristiano Ronaldo, Penyiar Inggris Ini Girang Banget, Ternyata Isinya....
Pada 14 Juli 2006, FIGC (federasi sepak bola Italia) menjatuhkan hukuman pada Juventus, Fiorentina, Lazio, AC Milan, dan Reggina.
Satu di antara hukuman fenomenal yang diberikan kepada Juventus, yakni turun kasta alias degradasi ke Serie B.
Dituduh skandal Calciopoli terulang lagi tentu membuat Vincenzo Spadafora geram.
Pasalnya ia telah mengatakan sebelumnya bahwa keputusan ini diambil pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona yang semakin luas.
"Dalam kondisi yang seperti ini, kami tidak bisa mangambil keputusan berdasarkan pada keinginan ultras saja," ungkap Vincenzo Spadafora.
Baca Juga: Jadi Mimpi Buruk Liverpool, Ismaila Sarr Cetak Sejarah di Liga Inggris
Source | : | bolastylo.bolasport.com,Footbal-italia.net |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |