Virus Corona Paling Menular Hanya di Minggu Pertama Gejala Muncul, Ini Penjelasannya!

Eko Isdiyanto Sabtu, 28 Maret 2020 | 16:32 WIB
Ikatan Dokter Indonesia Ancam Mogok Tangani Pasien Virus Corona, beginilah alasannya. (SCMP/Xinhua)

BolaStylo.com - Muncul fakta menarik terkait virus corona mengenai waktu penularan yakni minggu pertama saat gejala muncul.

Virus corona telah menyebar ke seluruh dunia tanpa terkecuali Indonesia, terbaru salah satu penyerang klub sepak bola papan atas Indonesia dikabarkan positif terjangkit.

Melalui laman resmi klub, Persib Bandung mengumumkan salah satu pemainnya positif terjangkit virus corona atau COVID-19.

Klub berjuluk Maung Bandung mengumumkan langsung berita mengenai pemainnya yang terjangkit virus corona melalui situs resmi klub, Jumat (27/3/2020).

Pemain tersebut adalah Wander Luiz, salah satu pemain asing Persib Bandung asal Brasil untuk musim Liga 1 2020.

Baca Juga: Termasuk Pelatih, Pemain Persib Sempat Tinggalkan Bandung Selama Libur

Dilansir BolaStylo.com dari Intisari, terdapat fakta menarik mengenai waktu penularan virus corona paling agresif dan cepat.

Berdasar makalah yang terbit jurnal medis The Lancet, beberapa ilmuwan melakukan ujicoba menggunakan sampel air liur pada 23 pasien positif virus corona.

Pasien yang berasal dari dua rumah sakit di Hong Kong ini rata-rata memiliki usia mulai 35 tahun hingga 75 tahun.

Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa virus berada di situasi tertinggi pada tujuh haru pertama setelah gejala muncul lalu menurun secara bertahap.

Baca Juga: Manajer Khabib Nurmagomedov Desak Presiden UFC Tetap Gelar Duel Kontra Tony Ferguson

Hal ini diungkapkan langsung oleh profesor asosiasi klinis di Departemen Mikrobiologi, University of Hong Kong.

Selain itu, diketahui bahwa virus ini menyerang orang golongan tua dan menetap dalam tubuh manusia hingga kurun waktu satu bulan.

Dalam satu kasus, virus bahkan baru terdeteksi setelah 25 hari pasien menunjukkan gejala terkan virus ini.

"Beban virus di minggu pertama, membuat virus bertransmisi dari satu orang ke orang lain dengan mudah sebelum dirawat di rumah sakit," ucap Kelvin To Kai-wang.

Baca Juga: Galau Karena Pandemi Corona, Lampard Kebingungan Motivasi Skuat Chelsea

"Namun, jika dilihat dari kacamata kontrol infeksi, kami harus berasumsi bahwa setiap orang yang memiliki asam nukleat virus telah terinfeksi.

"Dan harus mengisolasi pasien lebih lama untuk mengurangi risiko." imbuhnya.

Lebih lanjut, Kelvin To Kai-wang mengaku pasiennya mampu terlepas dari virus setelah 20 hari hingga lebih dari masa isolasi.

Masa isolasi pasien di China selama 14 hari di rumah sakit, setelah keluar dari rumah sakit pasien pun masih harus mengisolasi diri di rumah masing-masing.

Baca Juga: Bagaimana Potensi Wander Luiz Sembuh? Dokter Persib Optimis, Tapi...

Sementara di Hong Kong, pasien yang telah keluar dari rumah sakit tidak diperbolehkan melakukan isolasi mandiri.

Namun demikian, pasien tetap akan dipantau oleh petugas medis guna melihat progres penyembuhan mereka.



Source : Intisari.grid.id,bolastylo.bolasport.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan