Ketahui Bahaya Konsumsi Makanan Cepat Saji Saat Isolasi Mandiri

Eko Isdiyanto Minggu, 12 April 2020 | 14:46 WIB
Makanan cepat saji (margouillatphotos/Getty Images/iStockphoto)

BolaStylo.com - Konsumsi makanan instan atau cepat saji di tengah pandemi COVID-19 ternyata memiliki ancaman berbahaya bagi kesehatan.

Mie instan, frozen food, sarden, kornet hingga makanan instan lain merupakan pilihan di tengah pandemi COVID-19 karena dapat disimpan dalam waktu lama.

Selain tahan lama, keunggulan lain dari berbagai makanan di atas adalah praktis dan tidak mudah busuk dalam jangka waktu tertentu.

Namun demikian, bukan rahasia umum jika makanan cepat saji memiliki kandungan nutrisi yang rendah dan memiliki bahan campuran pengawet.

Meski sulit mendapatkan bahan makanan segar di tengah pandemi, perlu diketahui bahaya yang mengancam jika sering mengonsumsi makanan cepat saji.

Baca Juga: PSSI Bakal Siarkan Laga Klasik Timnas Indonesia, Simak Jadwalnya di Sini!

Dilansir BolaStylo.com dari Halodoc, berikut ini beberapa bahaya yang mengancam kesehatan tubuh jika terlalu sering konsumsi makanan cepat saji.

1. Kekurangan Nutrisi

Makanan olahan memang sangat rendah nutrisi ketimbang makanan segar, dalam beberapa kasus vitamin dan mineral sintetis menjadi tambahan guna mengimbangi nutrisi yang hilang selama diolah.

Sementara nutrisi sintetis tidak sehat seperti nutrisi alami yang diperoleh dari makanan segar. Semakin sering mengonsumsi makanan tidak segar, semakin sedikit vitamin yang di dapat.

Jika kondisi ini dibiarkan secara terus menerus, tubuh akan kekurangan nutrisi dan rentan terinfeksi penyakit.

Baca Juga: Cerita Unik Latihan Mandiri Kapten Atalanta di Tengah Pandemi Covid-19

2. Sembelit

Tidak ada kandungan serat dalam makanan cepat saji, jenis makanan ini hanya mengandung lemak karena serat yang terkandung hilang selama pemrosesan.

Kandungan serat sangat penting agar pencernaan tetap lancar, dengan jumlah serat yang tidak memadai seorang yang sering mengonsumsi makanan cepat saji rentan terkena sembelit.

3. Obesitas

Kenaikan berat badan sangat rentan terjadi di masa karantina, salah satu penyebabnya dikarenakan terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji.

Minyak biji dan minyak nabati mudah terhidrogenasi hingga menyebabkan lemak trans, kandungan lemak tidak sehat ini bisa memicu munculnya obesitas.

Minyak kabati mengandung asam lemak omega-6, yang jika dikonsumsi berlebih dapat mendorong oksidasi dan peradangan dalam tubuh.

Baca Juga: Dinilai Mirip, Erling Haaland Segan Dibandingkan dengan Ibrahimovic

Tak hanya kenaikan berat badan, bahaya lain yang ditimbulkan juga membuat seseorang berisiko terkena penyakit serius.

4. Risiko Penyakit Serius

Gula merupakan bahan yang tak lepas dari makanan olahan, konsumsi gula berlebih bisa membahayakan tubuh karena mengganggu proses metabolisme.

Misalnya resistensi insulin, trigliserida tinggi, peningkatakn kolesterol berbahata hingga meningkatkan lemak di hati dan rongga perut.

Beberapa penyakit yang muncul karena kondisi ini di antaranya seperti penyakit jantung, diabetes hingga kanker.

5. Kecanduan

Makanan cepat saji bisa membuar para pengonsumsinya kecanduan, bukan tanpa alasan terdapat penjelasan mengenai hal ini.

Menurut Medical News Today, hal ini dikarenakan pengawet yang terkandung di dalam makanan cepat saji yang memicu pelepasa dopamin pada otak si pengonsumsi.

Baca Juga: Simak! Ini Beda Gejala Pneumonia dengan COVID-19 yang Perlu Diketahui

Hal inilah yang membuat banyak orang mengalami kecanduan untuk terus makanan cepat saji tersebut.

Meskipun makanan cepat saji menjadi pilihan utama di tengah pandemi virus corona, tentunya akan lebih baik jika diimbangi dengan sayuran dan buah-buahan setiap hari.



Source : Halodoc.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan