Pebulu Tangkis Malaysia Pertanyakan Soal Dominasi Marcus/Kevin Jika Impian Presiden BWF Terwujud

Ananda Lathifah Rozalina Senin, 20 April 2020 | 06:30 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, pada semifinal All England Open 2020 di Arena Birmingham, Inggris, Sabtu (14/3/2020). (BADMINTON INDONESIA)

BolaStylo.com - Ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon mempertanyakan konsistensi dominasi Marcus/Kevin jika impian presiden BWF utuk mengubah sistem terwujud.

Presiden BWF, Paol-Erik Hoyer kembali bikin geger soal impiannya untuk mengubah sistem skor yang dipakai saat ini.

Sejak tahun 2006 silam, kompetisi bulu tangkis dunia menerapkan sistem skor 21x3.

Namun, Hoyer memiliki pemikiran berbeda, Hoyer sudah berfikir terkait wacana mengubah skor tersebut lam yang kemudian diajukan dalam voting pada 2018.

Usaha HHoyer kala itu berakhir gagal karena terjadi banyak penolakan sehingga mayoritas suara tak mendukung perubahan tersebut.

Kini, di mandeknya kompetisi karena pandemi, Hoyer kembali menggaungkan isu perubahan skor.

Wacana Hoyer ini tentu kembali menimbulkan pro dan kontra.

Seperti yang terjadi di kubu bulu tangkis Malaysia, salah satu pemain bulu tangkis Malaysia, Chan Peng Soon justru tampak menyetujui hal tersebut.

Ganda campuran profesional milik Malaysia ini menilai jika sistem perubahan skor akan memberikan sesuatu yang baru di dunia bulu tangkis.

Pasangan ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, berpose setelah konferensi pers semifinal Indonesia Masters 2019.

"Itu akan menyuntikkan kesegaran dalam olahraga. Menurut opiniku itu bagus untuk olahraga sebagaimana kami telah melekat pada sistem 21 poin untuk beberapa waktu," tutur Chan Peng Soon sebagaimana dilansir dari The Star.

Menurut Chan, perubahan ini juga akan membuat banyak orang tertarik dan bertanya-tanya bagaimana gaya bermain yang bisa beradaptasi dengan sistem baru tersebut.

"Setiap orang akan merasa antusias. Tak hanya para penggemar, bahkan pelatih dan pemain akan bertanya-tanya bagaiaman agaya permainan pebulu tangkis yang akan berkembang untuk beradaptasi dengan format. Siapa yang akan menjadi yang terbaik di sistem ini?" ungkapnya.

Lebih lanjut, Chan juga mempertanyakan bagaimana dominasi para pebulu tangkis top dunia layaknya Kento Momota hingga ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi/Kevin Sanjaya.

Chan bertanya-tanya apakah mereka akan tetap sanggup mendominasi jika sistem skor telah berubah.

" Bagaimana Kento Momota, Viktor Axelsen, Tai Tzu YIng akan melakukan pendekatan pada format yang baru ? akankah Kevin/Marcus masih menjadi dominan?" tanyanya.

Poin-poin itulah yang menurut Chan bakal menarik terkait sistem skor baru impian presiden BWF.

"Semua poin pembicaraan ini akan membangkitkan antusiasme dalam olahraga sekali lagi," tambahnya.

Meski memberikan opini positif tentang perubahan sistem skor, Chan mengakui jika sistem tersebut kemungkinan tidak akan membuat permainan lebih pendek.

Durasi permainan kemungkinan akan tetap sama panjangnya seperti sebelumnya.

"Pertandingan bisa berakhir lebih lama dari yang kamu pikirkan. Jika Anda benar-benar bermain sampai ke game kelima, itu bisa bertahan selama satu jam," jelas Chan Peng Soon.

 



Source : the star
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan