The Last Dance: Bencinya Michael Jordan Terhadap Pistons Mendarah Daging!

Eko Isdiyanto Selasa, 28 April 2020 | 21:42 WIB
Poster serial dokumenter mengenai legenda NBA, Michael Jordan, dan tim Chicago Bulls pada era 1990-an. (Twitter/@ESPN)

BolaStylo.com - Hingga dalam film dokumenternya berjudul The Last Dance, kebencian Michael Jordan terhadap Detroits Pistons masih abadi.

Pengakuan cukup mengejutkan dilontarkan mantan pemain NBA legenda Chicago Bulls, Michael Jordan terhadap Detroit Pistons.

Hal itu dijelaskan dalam episode ketiga dan keempat film dokumenter Michael Jordan berjudul The Last Dance.

Episode ini berfokus pada musim terakhir kejayaan Chicao Bulls di ajang NBA dan membahas perjalanan salah satu tokoh berpengaruh bagi Jordan.

Yakni perjalanan sosok Phil Jackson sebagai pelatih Chicago Bulls dan klub yang paling dibenci Jordan di NBA, Detroit Pistons.

Baca Juga: Mike Tyson Soal Jadi Suami: Hidup Belum Benar Jika Tidak Takut Istri!

Hal ini tak lepas dari aturan yang diterapkan Pistons kala menghadapi Michael Jordan dengan sebutan 'Jordan Rules'.

Istilah ini membuat para pemain Detroits Pistons siapa pun itu, Isiah Thomas dan dkk melakukan segala cara untuk menghentikan laju Jordan.

Aturan ini memungkinkan Michael Jordan menjadi target permainan kasar para pemain Bulls.

Salah satu dampak buruk yang dirasakan ketika Jordan gagal membawa Bulls ke final NBA mulai 1987 hingga 1990 karena Pistons.

Baca Juga: Hampa di Dunia Tinju, Hidup Muhammad Ali Lebih Bermakna Karena Islam

Michael Jordan baru bisa membawa kemenangan untuk Bulls atas Pistons di final wilayah timur NBA 1991 dengan skor akhir 4-0.

Dan menang cukup telak atas Los Angeles Lakers di final dengan skor akhir 4-1.

Legenda basket NBA, Michael Jordan, tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan pidato singkat pada acara mengenang Kobe Bryant dan sang putri, Gianna, di Staples Center, Los Angeles, California, Amerika Serikat, Senin (24/2/2020).

Puncak dari kebencian Michael Jordan terhadap Pistons pasca pertandingan final NBA wilayah timur 1991.

Pada saat itu, para pemain Pistons tak memberi selamat Chicago Bulls dan langsung masuk ke ruang ganti pemain.

Baca Juga: Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam Setelah Mualaf, Ini Alasan Muhammad Ali!

Hingga kini Jordan mengaku masih membenci Detroit Pistons meskipun sudah berlalu 30 tahun lebih.

"Saya benci mereka, itu masih saya bawa sampai saat ini," ucap Jordan seperti dikutip BolaStylo.com dari Clutch Points.

"Mereka menjadikan pertandingan sebagai masalah pribadi. Permainan kasar mereka membuat pemain Bulls menderita," imbuhnya.

Sementara itu, terkait dengan Jordan Rules, mantan pelatih Detroit Pistons, Brendan Malone sedikit menjelaskan mengenai arti dari istilah tersebut.

Baca Juga: Terungkap Sosok yang Bikin Mike Tyson Masuk Islam, Siapa Dia?

Michael Jordan (kiri) pahlawan Chicago Bulls di final NBA 1997.

Seperti yang dijelaskan di atas, Jordan Rules secara umum adalah bagaimana cara menghentikkan gerak Michael Jordan.

Namun, cara ini dilakukan dari berbagai sisi dan diterapkan dalam beberapa tahap dalam pertandingan.

"Arti Jordan Rules, kami akan mendorong dan tidak akan membiarkan dia (Michael Jordan) masuk ke baseline melalui sayap," ucap Brendan Malone.

"Kedua, ketika dia ada di ata, kami akan berusaha semaksimal mungkin bagaimana dia bermain di sisi kiri.

Baca Juga: Jalani Puasa Ramadan, Mualaf MMA Ini Sebut Dampak yang Dirasakan

"Jika dia mendapatkan bola di sisi bawah, kami akan menghalangi dia dari atas, ini adalah arti Jordan Rules, sangat sederhana." imbuhnya.



Source : berbagai sumber
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan