BolaStylo.com - Angkak dikenal sebagai obat herbal rumahan yang diklaim memiliki manfaat untuk menyembuhkan demam berdarah dan berbagai penyakit lainnya.
Bagi sebagian orang pasti masih asing dengan obat herbal yang bernama angkak.
Perlu diketahui, angkak merupakan obat herbal yang berasal dari hasil fermentasi beras merah yang dicampur dengan jamur monascus purpureus.
Angkak juga biasa disebut dengan istilah beras ragi merah.
Ramuan angkak yang digunakan sebagai obat herbal telah terbukti khasiatnya selama bertahun-tahun dalam dinasti Ming dapat mengatasi berbagai macam penyakit.
Dan di tanah Indonesia sendiri, selama bertahun-tahun angkak dipercayai dapat digunakan sebagai ramuan herbal untuk mengatasi penyakit demam berdarah.
Angkak ketika diekstraksi dalam air rebusan, digunakan secara profilaksis (untuk pencegahan penyebaran penyakit) dapat mengobati jumlah trombosit yang rendah.
Dimana trombosit rendah merupakan salah satu aspek infeksi yang lebih menghawatirkan dari akibat demam berdarah.
Baca Juga: Konsumsi 2 Kali Sehari Air Campuran Kayu Manis dan Rasakan Manfaat Ini
Sebagai informasi, demam berdarah ditandai dengan suhu badan tinggi yang sebagian besar muncul ketika sakit kepala parah di belakang mata.
Selain itu, gejala umum lainnya yang mudah terlihat seperti kehilangan nafsu makan dan mual.
Jika setelah infeksi, virus menekan jumlah trombosit darh maka akan menjadi pendarahan.
Dan angkak dipercayai dapat mengurangi secara perlahan- lahan gejala infeksi tersebut.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, 6 Manfaat Luar Biasa Air Rendaman Nanas
Selain dapat mengobati demam berdarah, baru-baru ini diketahui fakta menarik bahwa angkak mampu menyembuhkan penyakit lain.
Dilansir BolaStylo.com dari Intisari, angkak juga berguna dalam menurunkan kolesterol darah yang tinggi.
Semuanya karena proses fermentasi yang menghasilkan bentuk-bentuk alami lovistatin (obat yang terkenal dapat menurunkan kadar kolesterol).
Selain itu, Angkak juga mengandung GABA (asam gamma-aminobutirat) yang disebut dapat bermanfaat bagi mereka penderita hipertensi.
Baca Juga: Cegah Penyakit Berbahaya! Stop Terlalu Sering Mengonsumsi Tahu
Source | : | intisari,BolaStylo |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Eko Isdiyanto |