BolaStylo.com - Pebalap kenamaan Valentino Rossi dihadapkan satu masalah serius setelah jadwal baru MotoGP 2020 keluar.
Balapan MotoGP 2020 yang seharusnya sudah dimulai pada 8 Maret silam harus diundur hingga Juli akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
Seri pertama balapan MotoGP 2020 akan digelar pada 19 Juli di Jerez, Spanyol.
Terkait hal itu, Valentino Rossi merasa lega mendengar kabar jadwal MotoGP 2020 terbaru sudah keluar.
Baca Juga: MotoGP 2020 Kembali, Valentino Rossi Ungkap Hikmah Isolasi Mandiri
Namun, Valentino Rossi kini justru dihadapkan satu masalah setelah jadwal balapan terbaru sudah dirilis.
Hal itu karena ada beberapa penyesuaian di tengah pandemi Covid-19, terutama soal larangan bepergian atau travel ban yang diberlakukan.
Situasi ini membuat Yamaha selaku tim Valentino Rossi merasa kesulitan mendatangkan anggota tim mereka dari Australia dan Jepang untuk berangkat ke Eropa.
Baca Juga: Gabung Yamaha Bikin Gila! Ini Alasan di Balik Rossi 'Campakan' Honda
Beberapa di antaranya merupakan anggota tim mekanik Valentino Rossi dari Australia, yakni Alex Briggs dan Brent Stephens.
Australia sendiri sebenarnya masih mengizinkan warganya melakukan perjalanan ke luar negeri dengan jika ada alasan penting untuk tujuan profesional.
Untuk itu, Lin Jarvis selaku Direktur Pelaksana Yamaha Motor Racing berupaya mengajukan permohonan agar anggota timnya dari Australia bisa berangkat.
Baca Juga: Tujuan Mulia di Balik Selebrasi Konyol Valentino Rossi di MotoGP
"Perhatian terbesar Yamaha adalah pergerakan anggota tim dari Australia dan Jepang, ke Eropa. Sekarang ini, mereka semua tidak bisa masuk ke Eropa"
"Sekalipun mereka sudah melakukan tes dan memiliki bukti hasil negatif Covid-19," kata Lin Jarvis dikutip dari GP One.
Sementara itu, jika anggota tim dari Jepang bisa berangkat ke Eropa, mereka tidak bisa kembali pulang ke Negeri Sakura karena aturan karantina mandiri.
Baca Juga: Motivasi Valentino Rossi untuk Batal Pensiun dari MotoGP di Musim 2021
Sedangkan jika mereka harus berada di Eropa, hukum di sana tidak mengizinkan.
"Tidak ada orang dari negara non Uni Eroa yang bisa menghabiskan waktu lebih dari 90 hari di area Schengen dalam enam bulan. Jika berada di Eropa selama 92 hari, maka itu termasuk ilegal," ucapnya.
Menanggapi hal ini, pihak Yamaha mengaku akan mematuhi semua hukum yang berlaku.
Baca Juga: Rossi dan Marquez Tak Akan Pernah Akur, Lorenzo Ungkap Alasannya!
"Kami akan mengikuti kejuaraan dunia jika sudah menemukan solusinya. Terkait kemungkinan mekanik Jepang kami untuk hadir, jika mereka tidak bisa datang, kami akan sangat kesulitan di semua seri. Tentunya ini juga akan memberikan keuntungan yang tidak adil pada tim-tim pabrikan Eropa karena bisa balapan dengan tim yang lengkap," ujar Lin Jarvis.
Selain Valentino Rossi, masalah serupa juga dihadapi rekan setimnya, Maverick Vinales.
Lin Javis mengatakan, ada 10 anggota tim dari Valentino Rossi dan Maverick Vinales yang tidak bisa berangkat.
Tujuh diantaranya berasal dari Jepang, sedangkan sisanya dari Australia.
Selain anggota tim dan mekanik, pebalap yang berasal dari Australia dan Jepang juga ikut terdampak.
Source | : | Speedweek.com,GP One |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |