Hal tersebut diungkapkan Fakhri saat menjadi tamu di kanal Youtube Hanif Sjahbandi dan Rendy Juliansyah.
Fakhri menceritakan jika hal itu terjadi beberapa waktu silam saat ia masih aktif sebagai pemain.
Kala itu, ia diminta pelatihnya untuk mengatur skor saat bermain.
"Kalo saya diminta pelatih, disuruh atur skor pertandingan, saya sudah pernah," ucap Fakhri dalam video Youtube Hanif & Rendy Show.
Mendengar perintah untuk berbuat kotor, Fakhri pun dengan tegas menolaknya.
"Saya sampaikan kepelatih itu, 'Kalau kamu pasang saya, saya akan buat gol. Saya tidak peduli tim ini menang. Kalau kalian mau atur-atur, jangan mainkan saya',"tambahnya.
Penolakan Fakhri itu akhirnya membuatnya diganti di babak kedua.
"Akhirnya kesepakatan itu, saya dikeluarkan di babak kedua. Ya terserah, kalau babak kedua mau diatur-atur saya terserah yang penting saya nggak ikut main," jelasnya.
Terkait alasan mengapa pelatih yang kini berusia 54 tahun itu menolak, ia menjelaskan jika baginya pengaturan skor adalah sebuah dosa besar.
Pasalnya, mengatur skor berarti mengkhianati para suporter yang sudah datang menonton dengan berbagai perjuangannya masing-masing.