Dijual Secara Ilegal, Pria Ini Selamat dari Perbudakan karena Tinju

Reno Kusdaroji Rabu, 29 Juli 2020 | 14:59 WIB
Bilal Fawaz (https://twitter.com/DetentionAction)

BolaStylo.com - Pria kelaihran Nigeria, Bilal Fawaz menjadi petinju profesional setelah memperjuangkan haknya sebagai manusia melawan perbudakan dunia modern.

Bilal Fawaz telah lama ingin menjadi petinju profesional selama lebih dari satu dekade terakhir, meskipun bukan karena kurangnya bakat yang membantah impiannya.

Dalam sesi wawancara dengan Sky Sport, dapat dikatakan Bilal Fawaz selama ini ia telah bertarung melawan perbudakan di era modern.

Lahir di Lagos, Nigeria (1988), Bilal diperdagangkan secara ilegal ke Inggris sekitar akhir tahun 2002 ketika usianya baru menginjak 14 tahun.

Dia dituntun untuk percaya bahwa ayahnya akan datang merawatnya, namun sebaliknya saat itulah dia mulai menjadi korban perbudakan modern.

Bilal dijual dan ditempatkan dalam keluarga yang memperlakukannya dengan cukup buruk di mana ia sering mendapat kekerasan secara fisik hingga mengurungnya dalam kandang.

Setelah beberapa bulan diperbudak, Bilal memberanikan diri untuk melarikan diri meskipun harus menggelandang di jalanan.

Baca Juga: Trinaldo Buat Lawan Sekarat, Mantan Petarung UFC Berantem dengan Wasit

Namun, tanpa disadari justru saat itulah hidupnya berubah.

Ia bertemu dengan seorang pria Samaria baik yang membawanya ke pelayanan sosial.

Di tempat pelayanan sosial, Bilal mendapatkan izin untuk menetap di Inggris hingga usianya genap 18 tahun.

Akhirnya bilal pun bersekolah dan selalu berusaha mendapatkan nilai terbaik, hingga menemukan niat untuk mengembangkan hasrat menjadi seorang petinju.

Baca Juga: Arturo Vidal Ikut Geram Lihat Perlakuan Zidane pada James Rodriguez

Ketika sudah menginjak usianya yang ke 18, polemik hidup kembali menemui Bilal untuk bertarung atas kewarganegaraannya.

Hal itu membuatnya sulit mengembangkan hasratnya untuk bertinju karena harus bertarung dengan hal yang lebih sulit di dalam hidupnya.

Di mana pihak pemerintahan Inggris ingin mendeportasinya ke negara asalnya Nigeria karena dianggap telah dewasa.

Namun, pemerintahan Nigeria juga menolak memberinya paspor dan mengakui kewarganegaraannya.

Status tanpa kewarganegaraan membuat Bilal terkunci dalam pertarungan melawan hukum untuk diizinkan tinggal di Inggris.

Jauh dari pengadilan melawan hukum, Bilal menyalurkan frustasinya ke dalam pelatihan tinju hingga menciptakan gebrakan di dunia tinju amatir.

Ia menjadi juara ABA (kompetisi tinju amatir muda) kelas ringan-menengah untuk mewakili negara Inggris.

Baca Juga: VIDEO - Petarung Brasil Hajar Lawan Sampai Sekarat, Wasit UFC Was-was!

Bilal bertarung enam kali dan menjadi juara demi sebuah negara yang menolak memberinya kewarganegaraan.

Hingga saat ini berusia 32 tahun, diketahui Bilal pun masih sering mendapat kesulitan untuk mengembangkan bakat bertinjunya.

Ia hidup selama 16 tahun demi memperjuangkan haknya tinggal di Inggris, yang sampai sekarang belum pasti ia dapatkan.

Dilaporkan pada awal Juni yang lalu, ia mendapatkan hak untuk hidup di Inggris selama 30 bulan ke depan.

Ia pun bersyukur dapat bertahan hidup dari impiannya yang menyukai bertinju.

Meskipun sulit untuk menjadi petinju profesional karena lebih banyak menghabiskan hidupnya bertarung melawan keadaan sosialnya.

Baca Juga: UFC Bakal Usut Tuntas Kasus Petarung Brasil Hajar Lawan yang Sekarat

 



Source : skysport.com
Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan