Sangarnya Fabio Quartararo di MotoGP Hasil Kebohongan Sang Ayah

Eko Isdiyanto Kamis, 30 Juli 2020 | 15:30 WIB
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, merayakan keberhasilannya memenangi balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Spanyol, 19 Juli 2020. (TWITTER.COM/FABIOQ20)

BolaStylo.com - Sukses merengkuh rekor langka dengan status pembalap Prancis di MotoGP 2020, Fabio Quartararo tumbuh sangar berkat kebohongan sang ayah.

Dua kali kemenangan beruntun ditorehkan Fabio Quartarari dalam dua seri pembuka MotoGP 2020 di Spanyol dengan statusnya sebagai pembalap tim satelit.

Salah satunya dirayakan Fabio Quartararo dengan berdiri di atas footpeg menirukan selebrasi pesepak bola timnas Prancis, Kylian Mbappe, Minggu (26/7/2020).

Pembalap berjuluk El Diablo itu memang baru saja mencetak rekor bersejarah usai meraih kemenangan kedua di kelas premier MotoGP.

Petronas Yamaha SRT itu menjadi pembalap Prancis pertama yang mampi menorehkan dua kemenangan di kelas utama MotoGP (sebelumnya 500cc).

Baca Juga: Pevoli Cantik Sabina Altynbekoa Ingatkan Kebaikan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

Meskipun capaian tersebut masih kalah dibandingkan dengan dua jagoan MotoGP, Marc Marquez dan Valentino Rossi.

Akan tetapi, performa impresif Quartararo merupakan ancaman nyata bagi pembalap unggulan lain, termasuk Marquez, Rossi dan Maverick Vinales.

Menilik jauh ke belakang soal persaingan, Quartararo ternyata dididik oleh sang ayah untuk kompetitif sejak masih kanak-kanak.

Dilansir BolaStylo.com dari Paddock-GP, pada usianya yang ke tujuh tahun, Quartararo sudah bolak-balik Prancis-Spanyol untuk berlatih dan mengikuti balapan.

Baca Juga: Respon Mengejutkan Keluarga Mike Tyson Saat Tahu Ia Akan Kembali Bertinju di Usia 54 Tahun

Terdapat alasan tersendiri baginya mengapa lebih memilih mengasah kemampuan di Spanyol ketimbang di tanah kelahirannya sendiri, di Nice, Prancis.

"Saat usia saya tujuh tahun, saya dan ayah saya selalu bolak-balik Prancis ke Spanyol dengan sebuah van," ucap Quartararo seperti dikutip dari BolaSport.com.

"Ketika saya mengikuti kejuaraan kelas 50cc di Prancis, cuma empat orang yang berpartisipasi. Ketika pertama kali tiba di Catalunya ada 50 pembalap yang tampil.

"Situasinya seperti sekarang, tetapi di level yang berbeda. Ketika ada seseorang yang mendorong Anda, Anda juga ingin tampil habis-habisan," imbuhnya.

Baca Juga: Alasan di Balik Petronas Yamaha SRT Nekat Gaet Valentino Rossi

Tak sampai disitu, sangarnya Quartararo di MotoGP ternyata berkat kebohongan sang ayah yang turut menjadi pelatihnya saat masih anak-anak.

Menurut Quartararo, ia sering dibohongi terkait catatan waktunya yang selalu lebih lambar dari lawan-lawannya ketika balapan.

"Dulu tidak ada layar yang menampilkan seluruh catatan waktu," ujar Quartararo.

"Jadi ayah saya bilang ada pembalap yang lebih cepat setengah detik dari saya. Ketika saya lebih cepat juga begitu. Jadi saya tampil sekuat tenaga untuk berada di depan.

Baca Juga: Legenda Real Madrid Tuding Hubungan Gareth Bale dengan Zidane Hancur!

"Pada akhirnya, ayah sangat membantu saya untuk tampil hingga batas maksimal." imbuhnya.

Lebih lanjut, performa impresif sang pembalap di awal musim 2020 menjadikannya salah satu kandidat juara dunia MotoGP.

Sementara ia tak perlu mengkhawatirkan masa depannya karena musim depan bakal menjadi wajah baru dari tim pabrikan Yamaha.

Meski demikian, ia tetap berusaha rendah hati dan mengaku terlalu dini untuk membicarakan gelar juara dunia.

Baca Juga: 4 Manfaat Rebung, Bambu Muda yang Kerap Dibuat Sayur Lodeh Hingga Isian Lumpia



Source : Paddock-GP.com,BolaSport.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan