BolaStylo.com - Manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig jadikan dokter kambing hitam atas parahnya cedera Marc Marquez hingga absen panjang di MotoGP 2020.
Alberto Puig dibuat frustrasi dengan cedera panjang Marc Marquez di gelaran MotoGP 2020 usai kecelakaan parah di seri perdana.
Dokter yang menangani Marc Marquez dianggap Alberto Puig sebagai penyebab pembalap andalannya itu dipaksa menjalani pemulihan lama.
Marc Marquez mengalami patah lengan kanan ketika membalap di seri perdana MotoGP Spanyol 2020 dan sempat menjalani operasi.
Dua hari berselang menjalani operasi, Marquez nekat membalap di seri kedua, MotoGP Andalusia usai mendapat persetujuan dokter, Xavier Mir.
Baca Juga: Valentino Rossi Salahkan Yamaha soal Hasil Buruk di MotoGP Prancis
Namun, keputusan itu ternyata salah kaprah dan berbuntut panjang bagi kondisi lengan Marquez.
Pelat yang dipasang guna menyambung lengan Marquez saat operasi pertama patah jelang balapan MotoGP Andalusia 2020 dimulai.
Akibatnya, Marquez mau tak mau harus menjalani operasi kedua untuk memperbaiki kondisi pelat tersebut.
Sembilan seri sudah dilewatkan Marquez pada musim ini, peluang untuk mempertahankan gelar juara dunia juga semakin tipis.
Baca Juga: VIDEO - Cuplikan Kaki Valentino Rossi Nyaris Terlindas Motor Joan Mir
Bahkan peluang itu pupus usai Marc dipastikan absen di MotoGP Aragon 2020 yang bakal digelar akhir pekan nanti, Minggu (18/10/2020).
Dalam kondisi seperti ini, Alberto Puig menjadikan dokter yang menangani cedera Marquez, Xavier Mir sebagai orang yang harus bertanggung jawab.
Marquez disebut tetap memiliki peluang membalap lebih banyak di MotoGP 2020, andai Xavier Mir tak memperbolehkannya membalap.
Dilansir BolaStylo.com dari Corsedimoto, Puig menyoroti ketidaktahuan Xavier Mir akan kondisi pelat yang bisa patah jika digunakan saat membalap.
Baca Juga: Valentino Rossi Jadi Kambing Hitam MotoGP Prancis, Disalahkan 2 Pembalap Yamaha
"Jika kami tahu pelat ini bisa seperti ini, kami tidak akan membiarkan Marc mencoba membalap di Jerez (Andalusia)," ucap Alberto Puig.
"Saya pikir para dokter tidak tahu akan hal itu. Bagaimanapun Marc hanya mengikuti arahan dari ahli bedahnya.
"Kami semua tahu kemauan dan keberaniannya. Tapi, sekali lagi jika kami tidak menentan dia untuk balapan lagi.
"Itu karena kami memiliki jaminan dalam aspek medis." imbuhnya.
Baca Juga: Marc Marquez Disebut Berpeluang Membalap di MotoGP Aragon 2020
Ahli osteopati di Mobile Clinic atau pusat medis MotoGP, Bernard Achou sempat tak mengira jika Marquez membalap setelah dua hari sebelumnya operasi.
Menurut Achou, keputusan itu adalah hal gila terlebih ketika MotoGP digelar di Sirkuit Jerez.
"Kembali membalap dua hari setelah operasi adalah hal gila. Terleih di Jerez," ucap Bernard Achou.
"Sirkuit yang membuat para pembalap tidak memiliki waktu untuk bernapas." imbuhnya.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Aragon 2020 - Marc Marquez Beri Kabar Terkini soal Cederanya
Source | : | Corsedimoto.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |