Muncul Masalah Baru Berskala Eropa Usai Bartomeu Mundur dari Barcelona

Eko Isdiyanto Kamis, 29 Oktober 2020 | 06:00 WIB
Presiden klub Barcelona, Josep Maria Bartomeu. (TWITTER.COM/BARCAUNIVERSAL)

BolaStylo.com - Pernyataan menarik terlontar dari mulut Josep Maria Bartomeu usai menyatakan diri mundur dari jabatan presiden Barcelona pada Rabu (28/10/2020).

Di saat yang bersamaan Josep Maria Bartomeu juga mengumumkan bahwa Barcelona akan menjadi salah satu klub pendiri European Super League (ESL).

Meski masa jabatannya baru akan habis pada Maret 2021, Josep Maria Bartomeu memilih untuk mengundurkan dari setelah muncul mosi tidak percaya dari para socios.

Socios merupakan istilah lain dari anggota Barcelona, Josep Maria Bartomeu dianggap sebagai sosok yang paling bersalah dalam kemunduran klub.

Baik di kancah domestik maupun internasional, selain itu konflik dengan Lionel Messi juga memicu 'kerusuhan' di internal dan eksternal klub.

Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Diserang Jon Jones, Pengamat UFC Turun Tangan

Terlepas dari hal itu, pernyataan cukup menarik dilontarkan Bartomeu bersamaan ketika ia mengabarkan mundur sebagai presiden klub.

Yakni ia mengaku sudah mendaftarkan Barcelona untuk bermain di European Super League (ESL) sekaligus menjadi pelopor Liga Super Eropa itu.

Meskipun semua keputusan memang tetap harus melewati proses pengambilan suara oleh para anggota klub.

"Kami setuju bergabung ke sebuah liga super klub-klub sepak bola di Eropa. Hal ini harus diratifikasi pada pertemuan delegasi berikutnya," ucap Bartomeu.

Baca Juga: Alasan Duet Valentino Rossi dan Franco Morbidelli Bisa Jadi Bencana

Barca diklaim sebagai salah satu dari satu lusin elite di Eropa yang ingin membentuk kompetisi baru beranggotakan 18 tim.

Nantinya kompetisi digelar menggunakan format liga dengan tim-tim teratas akan bermain memakai format knockout dalam menentukan juara.

Setiap klub akan bermain sebanyak 30 kali dalam satu musim ESL, menariknya lagi kompetisi ini mendapat sokongan dari bank Wall Street JP Morgan.

Nilainya pun terbilang fantasis yakni sebesar enam miliar dolar berupa utang yang bisa dibayarkan kembali menggunakan pemasukan hak siar.

Baca Juga: Sedang Diet? Hindari 5 Camilan yang Bisa Bikin Berat Badan Naik

Sky Sports mengabarkan jika setiap klub pendiri pertama akan menerima bonus ratusan juta poundsterling jika berpartisipasi.

Pelaksaan kompetisi juga dijalankan secara paralel dengan musim sepak bola Eropa, dan mengancam Liga Champions sebagai turnamen paling top.

Kondisi ini tentu menimbulkan masalah baru, pasalnya rencana itu mendapat respons kurang baik dari UEFA.

Presiden UEFA, Alexander Ceferin diklaim telah berulang kali secara tegas menolak adanya kompetisi Liga Super.

Baca Juga: Juventus Vs Barcelona - Ratusan Fans Messi Bikin Ribut, Polisi Kewalahan

Hal itu diketahui lewat pernyataan resmi yang sebelumnya sudah terlebih dahulu dirilis pihak UEFA.

"Presiden UEFA (Aleksander Ceferin) telah berulang kali bilang bahwa UEFA dengan kuat menolak adanya suatu Liga Super," bunyi pernyataan juru bicara UEFA.

"Prinsip-prinsip solidaritas, promosi, degradasi, dan liga-liga terbuka tak bisa dinegosiasi.

"Ini yang membuat sepak bola Eropa berhasil dan Liga champions adalah kompetisi olahraga terbaik di dunia."



Source : Kompas.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan