Terkait Khabib Menyerang Macron, Bintang Chelsea & PSG Salah Paham?

Reno Kusdaroji Minggu, 8 November 2020 | 16:00 WIB
Petarung kelas ringan UFC, Khabib Nurmagomedov, ketika melakukan wawancara setelah pertarungan menghadapi Justin Gaethje pada UFC 254 di Uni Emirat Arab, Minggu (25/10/2020). (TWITTER.COM/UFCNEWS)

"Saya mengutuk keras terorisme, segala bentuk kekerasan tanpa syarat, dan semua upaya manipulasi yang memuakkan," imbuhnya mengungkapkan ketidaksetujuan.

Seirama dengan pemenang Piala Dunia 2018 itu, Antonio Rudiger mengungkapkan hal yang serupa.

"Saya menolak segala jenis kekerasan dan karena itu ingin menjauhkan diri saya dari konten ini," kata Rudiger dengan menyesal.

"Saya minta maaf untuk yang seperti ini, yang telah saya batalkan sementara ini, tentu saja saya tidak mendukung konten seperti ini," imbuhnya.

Baca Juga: Dulu Jadi Idola, Khabib Nurmagomedov Kini Dibenci Rekan Sendiri karena 1 Hal

Dari pembelaan kedua bintang sepak bola itu, dapat dipahami bahwa sebenarnya mereka menyukai pesan Khabib bukan sebagai bentuk dukungan dan satu pendapat.

Melainkan karena ketidakpahaman dan kekeliruan atas pesan yang ingin disampaikan oleh Khabib Nurmagomedov.

Mengingat, dalam unggahannya yang menyerang Presiden Prancis, The Eagle menggunakan bahasa induknya, Rusia.

Oleh karena itu, Presnel Kimpembe dan Antonio Rudiger membuat pernyataan terbuka demi menghindari kesalahpahaman di media.

Baca Juga: VIDEO - Momen Terbaik Khabib Nurmagomedov Bersama Ayahnya Ini Mengharukan Banget



Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan