Peneliti pertama dalam jurnal tersebut, Leanne Martin dari University of Plymouth mengklaim hubungan antara lingkungan hijau dan perilaku merokok sangat baik.
"Temuan ini mendukung kebutuhan untuk melindungi dan berinvestasi dalam sumber daya alam, baik di masyarakat perkotaan maupun pedesaan," kata Leanne Martin.
Dari mereka yang ikut ambil bagian dalam survei, di bawah seperlima (19 persen) menggambarkan diri mereka sebagai perokok aktif sementara hampir setengahnya (45 persen) hanya perokok biasa.
Hasil penelitian menunjukan, orang yang tinggal di daerah dengan proporsi ruang hijau tinggi memiliki kemungkinan 20 persen lebih kecil menjadi perokok aktif.
Baca Juga: Diet Santai, Berat Badan Turun dengan Tetap Konsumsi Makanan Lezat Ini
Selain itu, orang yang sering berada di lingkungan yang lebih hijau memiliki kemungkinan hingga 12 persen untuk berhasil menghentikan kebiasaan merokok.
Ilmuan senior di Universitas Wina dan profesor di Universitas Exeter, Dr Mathew White mengklaim merokok merupakan hal yang merusak dan menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
Menurut Dr Mathew White, melestarikan ruang hijau yang sudah ada dan mengembangkan tempat terbuka dapat membantu menurunkan kebiasaan merokok.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |