Pemusatan Latihan Jangka Panjang Timnas U-19 Indonesia Tidak Efektif

Eko Isdiyanto Rabu, 11 November 2020 | 14:12 WIB
Para pemain timnas U-19 Indonesia merayakan gol Jack Brown dalam laga kontra Hajduk Split, Selasa (20/10/2020). (pssi.org)

BolaStylo.com - Klaim pelatih PSIS Semarang U-19, M Ridwan yang menilai pemusatan latihan timnas U-19 Indonesia tidak efektif untuk perkembangan.

Setelah menjadi pemusatan latihan di Kroasia, para pemain timnas U-19 Indonesia kembali melanjutkan TC secara virtual.

Pemusatan latihan secara virtual dilakukan setelah kompetisi sepak bola Indonesia tidak dilanjutkan karena pandemi Covid-19.

Liga 1 2020 sedianya digelar pada Oktober lalu, rencananya para pemain timnas U-19 Indonesia dapat ikut serta dalam kompetisi.

Namun agenda tersebut batal setelah kompetisi tidak mendapat izin keamanan karena Indonesia masih dalam pandemi Covid-19.

Baca Juga: Skill Egy Maulana Vikri Diakui Musuh PSG, Namun ada 1 Kekurangan Fatal

Kondisi inilah yang menjadi alasan M Ridwan mengklaim bahwa pemusatan latihan jangka panjang yang dilakukan timnas tidak efektif.

Bagi mantan pemain Persib Bandung ini, kompetisi merupakan cara dan sarana yang paling efektif untuk meningkatkan kualitas.

"Kalau menurut saya, paling efektif yang mereka harus berkompetisi," ucap M Ridwan di channel YouTube PSIS Semarang.

"Artinya model TC jangka panjang ini sudah nggak efektf lagi. Tapi karena nggak ada kompetisi jadi balik ke TC jangka panjang," imbuhnya.

Baca Juga: Diberi Shin Tae-yong Kesempatan Kedua, Ini Janji Pemain Timnas U-19 Indonesia

Permainan terbaik para pemain timnas U-19 Indonesia akan muncul ketika bermain dalam kompetisi.

Karena setiap kesalahan yang terjadi setiap pertandingan dapat langsung diperbaiki dalam laga-laga selanjutnya.

"Tapi kalau menurut saya dibanding TC jangka panjang, lebih efekfif kompetisi," ujar M Ridwan.

"Karena kalau dari skill bermain pemain, akan lebih terasa kalau dia buat kesalahan terus diperbaiki.

Baca Juga: Cukup Longgar, Pemain Timnas U-19 Indonesia Boleh Makan Gorengan Asalkan...

"Dengan sendirinya akan muncul kemampuan terbaik pemain. Jadi kalau sekarang ini nggak ada kompetisi, sayang buat mereka (pemain timnas)," imbuhnya.

Pendapat mantan pemain timnas Indonesia di Piala AFF 2010 ini juga senada dengan keinginan pelatih timnas U-19, Shin Tae-yong.

Pelath asal Korea Selatan ini ingin agar apa yang telah dijalani pemain timnas tidak sia-sia ketika kembali klub tanpa kompetisi.

Baginya, pemain harus merasakan atmosfer pertandingan yang kompetitif ketika kembali ke klub masing-masing.

Baca Juga: Sempat Viral, Manfaat Menggendong Bagi Pemain Timnas U-19 Indonesia

"Saya membutuhkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 diputar lagi untuk bisa memantau secara langsung perkembangan pemain di klubnya masing-masing," ucap Shin.

"Saya juga bisa memantau jika ada pemain yang bisa dipanggil untuk memperkuat timnas U-20.

"Kalau tidak ada kompetisi Liga 1 dan Liga 2 bagaimana saya bisa memantau pelaksanaan program yang sudah saya siapkan.

"Ujung dari sebuah kompetisi itu timnas. Karena di kompetisi resmi, pemain akan mendapatkan atmosfer pertandingan.

Baca Juga: Pemain Timnas U-19 Indonesia Jelaskan Fakta di Balik Kontroversi Latihan Gendong

"Ini beda dengan kalau hanya training camp dan uji coba dengan timnas negara lain atau klub." imbuhnya.



Source : BolaSport.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan