Bukan Ceplok Atau Dadar, Olahan Telur Ini Justru Paling Menyehatkan

Aziz Gancar Widyamukti Rabu, 18 November 2020 | 11:16 WIB
Begini cara membuat telur ceplok bulat dan bersih sempurna bak sunny side up. (blog.suvie.com)

BolaStylo.com - Telur menjadi salah satu bahan masakan yang mudah ditemukan di pasaran dengan harga yang terjangkau.

Telur juga mengandung protein yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi anak-anak dalam masa pertumbuhan.

Selain itu, telur juga bisa menjadi salah satu bahan makanan alternatif jika Anda ingin menurunkan berat badan.

Telur sendiri bisa diolah dengan cara diceplok, dadar, rebus, atau orak-arik.

Baca Juga: Jangan Makan Telur dengan 3 Makanan Ini, Bisa Bikin Keracunan!

Namun di antara beragam olahan itu manakah yang baik untuk kesehatan?

Sebelum membahas tentang cara terbaik mengolah telur, kita perlu memahami kandungan gizi telur berdasarkan cara mengolahnya.

Kandungan gizi telur rebus

Menurut Fat Secret, kalori 1 butir telur rebus sebesar 77 kkal.

Dari jumlah kalori tersebut, terdapat lemak 5,29 gram, karbohidrat 0,56 gram, protein 6,26 gram.

Baca Juga: Tak Banyak Orang Tahu, Ini 4 Manfaat Rutin Makan Telur Setiap Hari

Kandungan gizi telur ceplok

Menurut Fat Secret, kalori 1 butir telur ceplok sebesar 92 kkal.

Dari jumlah kalori tersebut, terdapat lemak 7,04 gram, karbohidrat 0,4 gram, protein 6,27 gram.

Kandungan gizi telur orak-arik

Menurut Fat Secret, kalori 1 butir telur orak-arik sebesar 101 kkal.

Dari jumlah kalori tersebut, terdapat lemak 7,45 gram, karbohidrat 1,34 gram, protein 6,76 gram.

Baca Juga: 6 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Susah Tidur, Salah Satunya Telur

Lalu, mana yang paling sehat?

Berdasarkan data kandungan gizi di atas, telur rebus merupakan olahan telur paling rendah kalori dibandingkan telur ceplok dan telur orak-arik.

Kandungan lemak telur rebus juga paling sedikit dibandingkan telur ceplok atau telur orak-arik.

Melansir Healthline, beragam cara memasak telur seperti di atas pada dasarnya sama-sama mematangkan telur.

Proses memasak telur dapat menghancurkan bakteri yang berbahaya bagi kesehatan, sehingga telur lebih aman dikonsumsi.

Baca Juga: Bermanfaat, Telur Puyuh Bisa Cegah Penyakit Kronis hingga Tingkatkan Kesehatan Jantung

Memasak telur juga dapat membuat protein dalam telur lebih mudah dicerna ketimbang telur mentah.

Saat dimasak, panas memecah ikatan protein tersebut. Sehingga, protein membentuk ikatan baru yang lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia.

Hal yang perlu diperhatikan, memasak telur dengan panas yang tinggi dapat merusak nutrisi dalam telur.

Baca Juga: Riset Buktikan Diet Telur Rebus Turunkan 11 Kg dalam 2 Minggu, Aman?

Menurut studi, memasak telur dengan suhu tinggi dalam waktu yang relatif lama dapat mengurangi kandungan vitamin A, D, dan sejumlah antioksidan.

Selain itu, memasak telur dengan panas yang tinggi juga dapat mengoksidasi kolesterol dalam kuning telur.

Menurut data, 1 butir telur mengandung 212 miligram kolesterol. Kandungan kolesterolnya 71 persen dari total kebutuhan harian sebesar 300 miligram per hari.

Oksidasi kolesterol ini dapat menghasilkan senyawa yang dikenal sebagai oxysterol.

Studi menunjukkan, kolesterol yang teroksidasi dan oxysterol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Sebelum menyajikan olahan telur, ada baiknya Anda bijak mempertimbangkan kalori dan panas tinggi saat memasak hidangan favorit banyak orang ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)

 



Source : kompas
Penulis : Aziz Gancar Widyamukti
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan