"Tyson tampak hebat. Dia benar-benar melakukannya. Roy Jones harus menggunakan setiap keahlian lama dari buku itu untuk menjaga dirinya agar tidak tersingkir."
"Saya tidak percaya dengan apa yang saya lihat. Dan itu hanya sebuah ekshibisi. Bayangkan jika (Tyson) memiliki beberapa aktivitas dalam dua tahun terakhir. Dia akan kembali menjadi juara dunia pada usia 54, 55 tahun."
Sebagian besar pencinta tinju mungkin tidak setuju dengan pernyataan Foreman tersebut.
Baca Juga: Kalimat Berkelas dari Mulut Khabib Nurmagomedov Usai Hajar McGregor
Pasalnya ada perbedaan yang jelas antara pertarungan delapan ronde, dengan durasi dua menit setiap rondenya dan menghadapi Anthony Joshua atau juara tinju kelas berat saat Tyson Fury.
Namun, Foreman memiliki pendapat lain terkait hal itu.
"Anda harus memiliki manajer yang bagus untuk mengarahkan Anda siapa yang harus bertarung dan siapa yang tidak," kata Foreman.
Jika dia mendapat lawan yang bisa melakukan beberapa gerakan kreatif, dia bisa menjadi besar dengan cepat."
"Yang paling mengesankan saya, dia melewatkan banyak tembakan. Dia keluar dari posisinya," ujar Foreman lagi.
"Dia merebutnya kembali dan kembali ke jalurnya. Roy Jones membuatnya bingung pada ronde pertama atau kedua dan dia berjuang melewati itu."
Mike Tyson kemungkinan ingin kembali bertarung dalam laga ekhsibisi yang lebih masuk akal daripada merencanakan comeback.
Namun Foreman tetap berkeyakinan bahwa Iron Mike belum selemah seperti yang dipikirkan kebanyakan orang.
Source | : | USA Today |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |