"Memang dikatakan beras merah GI-nya lebih rendah, tapi kalau makan nasi merah sampai dua piring? tetap gulanya naik juga," katanya dikutip dari Kompas.
"Jadi sebetulnya prinsip terbaiknya tidak ada yang tidak boleh, hanya saja ada yang boleh banyak dan ada yang boleh sedikit," imbuhnya.
Perlu dipahami, GI merupakan standar pengukuran seberapa cepat karbohidrat dalam makanan diubah menjadi gula (glukosa) untuk dipakai sebagai energi.
Angka GI juga memengaruhi seberapa cepat tubuh memproduksi insulin, jika semakin rendah makan akan semakin kecil pula pengaruhnya pada peningkatan gula darah.
Baca Juga: Jantung Sering Berdebar saat Tidur? Begini Penyebab dan Cara Atasinya!
Oleh karena itu, banyak penderita diabetes dianjurkan mengonsumsi makanan dengan GI yang rendah hingga muncul asumsi dilarang makan nasi putih yang punya GI tinggi.
Penelitian di British Medical Journal membuktikan bahwa orang-orang yang mengonsumsi nasi putih dalam porsi besar memang memiliki resiko lebih besar terkena diabetes tipe 2.
Jika telah terdiagnosis diabetes, lebih aman untuk mengonsumsi nasi putih dalam jumlah sedang saja.
Tidak perlu sampai berhenti sama sekali memangkas konsumsi nasi putih meskipun diketahui memiliki GI yang tinggi.
Baca Juga: Pentingnya Kesehatan Emosional, Begini Cara Menjaganya
Source | : | Healthline,kompas |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |