Menurut BWF, prestasi Praveen Jordan bisa dikatakan luar biasa karena pria yang akrab disapa Ucok itu menorehkannya dengan pasangan berbeda.
"Apa yang membuat kemenangan Jordan di Birmingham luar biasa adalah bahwa mereka datang terpisah empat tahun dan dengan mitra yang berbeda," tulis BWF dalam artikelnya.
Baca Juga: All England 2021 - Wakil Indonesia Bertaburan di Daftar Unggulan, 2 Pemain Jadi Kurcaci
Pada 2016 silam, Praveen Jordan meraih gelar All England pertamanya di usia 22 tahun bersama Debby Susanto yang saat ini sudah pensiun.
Saat itu, Praveen/Debby naik podium juara usai mengalahkan pasangan asal Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christianna Pedersen dengan skor 21-12, 21-17 dalam tempo 43 menit.
Praveen Jordan kemudian mengalami masa sulit pada turnamen All England tahun berikutnya.
Ia menderita kekalahan mengejutkan dari wakil Jepang, Arisa Higashino/Yuta Watanabe, pada babak kesatu.
Pada 2019, Praveen Jordan bangkit dengan rekan tandem barunya, Melati Daeva Oktavianti, yang melakukan debutnya dengan baik.
Bersama Melati, Praveen berhasil mencapai babak semifinal All England.
Source | : | BWF |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |