Lewat cuitannya di akun Twitter pribadinya, Ginting mengaku sedih dan kecewa dengan keputusan tersebut.
Namun, ia menegaskan jika yang harus menjadi fokus adalah masalah protokol yang harusnya jadi poin penting bagi BWF dalam menyelenggarakan turnamen.
Sebagai atlet pasti sedih, kecewa, dan yg pasti down dengan keputusan yg dibuat @bwfmedia, tapi yg menjadi concernnya adalah mereka harus punya standar protokol dan perturan yg mencangkup semua peraturan tiap negara tentang covid ini. Karena kita bertanding di berbagai negara yg
— Anthony Sinisuka Ginting (@sinisukaanthony) March 18, 2021
"Sebagai atlet pasti sedih, kecewa dan yang pasti down dengan keputusan BWF, tapi yang menjadi concernya adalah mereka harus punya standar protokol dan peraturan yang mencakup semua peraturan tiap negara tentang covid ini," tulis Ginting.
Ginting lantas berharap agar BWF lebih perhatian lagi karena hal seperti ini tidak lucu jika terulang kembali di pertandingan lain atau event besar seperti Olimpiade.
"Karena kita bertanding di berbagai negara yang pastinya punya protokol yang berbeda. Kita pastinya mau membantu BWF buat merealisasikan biar turnamen badminton tetap berjalan, tapi kalau kejadian gini gimana? di depan masih banyak pertandingan yang besar, ada Olympic, Thomas dan Uber Cup, Sudirman Cup, dll, gak lucu kalau kejadian kaya gini keulang lagi di pertandingan-pertandingan ke depan," jelas Ginting.
Ginting lantas membandingkan kejadian ini dengan kompetisi Liga Inggris yang tetap bisa berjalan meski ada pemain yang positif.
"Yang anehnya juga, pertandingan bola Liga Inggris, pemainnya ada yang positif. Tapi tim dan pertandingannya tetap berjalan, Lah ini, yang positif bukan bagian dari tim tapi kita gak boleh main sama sekali. Jadi mana yang bener?" pungkas Ginting.
Cuitan Ginting itu pun mendapatkan like, retweet dan komentar dari netizen yang juga geram dengan keputusan tersebut.
Source | : | |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |