BolaStylo.com - Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi memberikan penjelasan terkait drama informasi pencoretan atlet via Whatsapp.
Salah satu atlet bulu tangkis Indonesia, Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira mengutarakan rasa kecewanya usai tercoret dari skuat pelatnas PBSI.
Wahyu Nayaka memang menjadi satu dari beberapa pebulu tangkis Indonesia yang tak lagi masuk skuat pelatnas PBSI.
Namun, bukan keputusan itu yang membuatnya kecewa, melainkan cara penyampaian keputusan itu padanya.
Wahyu mengatakan jika dia merasa kecewa karena mendapatkan kabar pencoretannya itu hanya dari telpon Whtasapp yang dilakukan pelatihnya.
Baca Juga: Salip Aset Muda Jepang, Putri KW Melesat Tajam di Ranking Bulu Tangkis Dunia
Menurut Wahyu, keputusan seperti ini seharusnya disampaikan secara langsung.
"Jujur, saya terima saat diri saya didegradasi. Saya ikhlas, namun caranya tidak manusiawi bagi saya. Masa sih tidak bisa secara langsung, apalagi saya kerja sama sudah cukup lama. Saya kecewa dengan cara penyampaiannya. Mengapa lewat telpon? kan bisa bertemu langsung. Sesibuk-sibuknya, sempatin waktu lima atau 10 menit saya pasti temui," cetus Wahyu sebagaimana dilansir dari Wartakota.
Terkait kekecewaan ganda putra Indonesia itu, Herry Iman Pierngadi selaku pelatih yang menghubungi Wahyu pun angkat bicara.
Herry IP menjelaskan jika hal itu dilakukan karena kondisi tengah dalam masa pandemi.
Selain itu, Herry IP menyatakan jika hal ini sudah pernah dibicarakan secara langsung dengan eks rekan Kevin Sanjaya itu meski tidak secara khusus.
"Kondisi kemarin kan lagi Covid ya. Tetapi sebelum itu, kalau tidak salah saya atau Aryono (asisten pelatih) sudah bicara secara langsung. Mungkin dianya lupa atau saya juga lupa. Kami pernah bicarakan meskipun tidak secara khusus," ujar Herry pada Rabu (31/3/2021) sebagaimana dilansir dari Warta Kota.
Herry IP lantas menjelaskan jika saat itu, pengurus mengadakan rapat dimana ia harus memutuskan siapa yang perlu dipromosikan dan didegradasi.
Dari hasil rapat itulah, Herry IP langsung menghubungi Wahyu, agar pebulu tangkis itu tak kaget saat surat datang dan sebagai pemberitahuan lebih awal.
Herry IP pun lantas meminta maaf jika penyampaiannya kurang berkenan di hati Wahyu.
"Setelah keputusan ada, saya memang memberitahukannya lewat telpon. Kalau memang Wahyu merasa tidak puas, saya meminta maaf. Tetapi saya terus terang, daripada suratnya dikirimkan tanpa pemberitahuan awal, menurut saya jauh lebih baik memberitahukannya terlebih dulu lewat telpon," tambahnya.
Herry IP juga menjelaskan jika saat itu Wahyu tengah tak di asrama dan berada di rumah.
Sementara kondisi pandemi Covid-19 masih masif, sehingga bertatap muka menjadi hal yang sulit.
Maka, ia memilih memberitahukan info itu lewat telpon.
Meski paham akan kekecewaan Wahyu, Herry IP mengaskan faktor situasilah yang mendorongnya memutuskan memberitahukan info tersebut via telpon.
Sementara itu, masalah surat resminya sudah ditangani PBSI pusat kepada Pengprov PBSI lalu ke klub-klub.
Source | : | Warta Kota |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |