Menuju Olimpiade Tokyo 2020 - Usai Genjot Latihan Fisik, Greysia/Apriyani Butuh Psikologi

Reno Kusdaroji Rabu, 9 Juni 2021 | 18:28 WIB
Tim ganda putri Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu. (Erika Sawauchi via Kompas.com)

BolaStylo.com - Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian mengakui Greysia Polii/Apriyani Rahayu perlu didampingi psikologi untuk main optimal di Olimpiade Tokyo 2020.

Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu fokus mematangkan persiapan menuju Olimpiade Tokyo 2020.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan menjadi satu-satunya wakil ganda putri Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.

Olimpiade Tokyo 2020 akan berlangsung kurang dari 2 bulan lagi, tepatnya pada 23 Juli sampai 8 Agustus 2021.

Demi mematangkan persiapan, Greysia Polii/Apriyani Rahayu bahkan bakal sparring melawan ganda putra demi meningkatkan kecepatan dan kekuatan mereka.

Terkait kekuatan fisik Greysia/Apriani, Eng Hian mengatakan bahwa mereka telah siap.

Oleh karena itu, Eng Hian justru lebih menyoroti permasalahan nontekniks yang berpotensi dapat dihadapi Greysia/Apriyani pada Olimpiade Tokyo 2020 nanti.

Baca Juga: Menuju Olimpiade Tokyo 2020 - PBSI Siapkan Simulasi Marcus/Kevin dkk

Salah satu permasalahan nonteknis yang dikhawatirkan Eng Hian adalah soal kondisi mental Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

"Bagaimana saya bisa menjaga mereka tidak berada di bawah tekanan atau terlalu berekspektasi tinggi?" kata pelatih yang akrab disapa Didi itu, dikutip dari laman resmi PBSI.

"Saya buat serileks mungkin (Olimpiade Tokyo 2020) seperti turnamen biasa saja," imbuhnya.

Didi pun menegaskan bahwa Greysia/Apriyani membutuhkan bantuan tim psikolog saat olimpiade nanti.

Baca Juga: Carolina Marin Batal Tampil di Olimpiade , Ini Kata Ratchanok Intanon

Terkait hal ini, Eng Hian mengonfirmasi bahwa PBSI telah mempersiapkan tim psikolog untuk mendampingi Greysia/Apriyani sejak awal pekan ini.

"Saya juga meminta bantuan psikolog untuk membuat program serta mendampingi Greys/Apri, agar kondisi mental mereka tetap bagus dan terjaga," terang Didi.

"Juga agar mereka selalu bisa mengikis ketegangan saat pertandingan di lapangan atau saat di luar lapangan.

"Saya pernah merasakan bagaimana tegangnya bermain di Olimpiade.

Baca Juga: Catatan Waktu Terbaik Lalu Muhammad Zohri di World Athletics Continental Gold Tokyo 2020

"Tegangnya bukan hanya di lapangan tapi kadang sebelum tidur juga ada rasa tegang dan kalau tidak bisa mengatasinya bisa merugikan.

Itu yang saya tidak mau terjadi pada mereka, terutama Apri yang baru kali ini turun di Olimpiade," pungkasnya.

Eng Hian sendiri pernah mewakili Indonesia di ajang Olimpiade Athena 2004.

Waktu itu, Eng Hian berpasangan dengan Flandy Limpele dan berhasil meraih medali perunggu pada Olimpiade Athena 2004.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : badmintonindonesia.org
Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Reno Kusdaroji
Video Pilihan