Salah satu permasalahan nonteknis yang dikhawatirkan Eng Hian adalah soal kondisi mental Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
"Bagaimana saya bisa menjaga mereka tidak berada di bawah tekanan atau terlalu berekspektasi tinggi?" kata pelatih yang akrab disapa Didi itu, dikutip dari laman resmi PBSI.
"Saya buat serileks mungkin (Olimpiade Tokyo 2020) seperti turnamen biasa saja," imbuhnya.
Didi pun menegaskan bahwa Greysia/Apriyani membutuhkan bantuan tim psikolog saat olimpiade nanti.
Baca Juga: Carolina Marin Batal Tampil di Olimpiade , Ini Kata Ratchanok Intanon
Terkait hal ini, Eng Hian mengonfirmasi bahwa PBSI telah mempersiapkan tim psikolog untuk mendampingi Greysia/Apriyani sejak awal pekan ini.
"Saya juga meminta bantuan psikolog untuk membuat program serta mendampingi Greys/Apri, agar kondisi mental mereka tetap bagus dan terjaga," terang Didi.
"Juga agar mereka selalu bisa mengikis ketegangan saat pertandingan di lapangan atau saat di luar lapangan.
"Saya pernah merasakan bagaimana tegangnya bermain di Olimpiade.
Baca Juga: Catatan Waktu Terbaik Lalu Muhammad Zohri di World Athletics Continental Gold Tokyo 2020
Source | : | badmintonindonesia.org |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |