"Bulu tangkis mengiinkan ku untuk mendapatkan bantuan dalam integrasi ku di Belanda. Tantangannya besar tapi aku menggunakan bulu tangkis sebagai alat untuk berteman. Di awal bulan, aku pindah berkali-kali dari desa ke desa yang lainnya, hal-hal berubah ketika orang-orang menolongku dengan menemukan sebuah klub di mana aku bisa bermain bulu tangkis," kenangnya.
Ia pun merasa bersyukur karena mendapatkan dukungan dari keluarga dan juga teman-temannya.
"Aku diberkati dengan dukungan dari keluargaku dan banyak teman. Mereka mengizinkanku belajar bahasa Belanda dan mengenal orang-orang Belanda yang menolongku dalam bekerja keras dan berkembang, dalam persoalan hidup, kehidupan sosial dan olahraga," cerita Mahmoud.
Dengan segala usaha yang dilakukannya, Mahmoud akhirnya bisa bermain secara internasional di bawah bendera Belanda.
Ia pun terus mempertajam kemampuannya dengan mengikuti berbagai turnamen.
Tapi, saat dia mulai menemukan ritmenya, pandemi menyerang dan aturan pembatasan di Belanda membuatnya kesulitan melatih kemampuannya.