Legenda Bulu Tangkis Malaysia Beberkan Trik Tumbangkan Ahsan/Hendra di Olimpiade Tokyo 2020

Ananda Lathifah Rozalina Selasa, 13 Juli 2021 | 10:23 WIB
Tan Boon Heong (Malaysia) sang pemilik smash terkuat di bumi. (BWF BADMINTON)

BolaStylo.com - Legenda Bulu Tangkis Malaysia, Tan Boon Heong mengungkap trik yang bisa digunakan untuk menumbangkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Ganda putra Indonesia, Moahammad Ahsan/Hendra Setiawan menjadi salah satu rival yang harus dihadapi wakil Malayasia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik di fase grup Olimpiade Tokyo 2020.

Hal tersebut terjadi karena kedua pebulu tangkis itu sama-sama masuk ke grup D.

Selain Ahsan/Hendra dan Aaron/ Soh, grup D juga dihuni oleh wakil Korea Selatan Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae dan wakil Kanada, Joshua Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura.

Dengan drawing tersebut, grup D menjadi salah satu grup yang memiliki persaingan sangat ketat.

Melihat hal itu, legenda ganda putra Malaysia, Ta Boon Heong pun ikut angkat bicara.

Menurut Boon Heong, wakil Malaysia masih punya kesempatan besar untuk lolos dari fase grup.

Karena mereka punya catatan pertemuan yang imbang 2-2 dengan wakil Korea dan belum bertemu dengan wakil Kanada sehingga kesempatan masih terbuka lebar.

Namun, menurut Tan, melawan Ahsan/Hendra adalah masalah utama bagi wakil Malaysia karena rekor buruk yang mereka miliki.

Aaron/Soh tercatat kalah 6 kali dari 7 pertemuan mereka.

"Ini akan menjadi balapan tiga kuda yang menarik, Aaron/Soh Wooi Yik, Indonesia dan Korea. Tapi jujur saja, wakil kita sungguh memiliki kesempatan yang besar," tutur Boon Heong sebagaimana dilansir dari The Star.

"Sol Gyu/Seung Jae kuat tetapi Aaron/Soh sudah mengalahkan mereka sebelumnya, jadi tugas penting adalah mengatasi rekor buruk mereka melawan Ahsan/Hendra."

"Kemenangan atas Ahsan/Hendra sangat penting karena Korea tela melakukannya dengan baik melawan Indonesia juga, jadi itu sebabnya saya pikir grup ini terbuka lebar (peluangnya)," jelas Boon Heong.

Boon Heong lantas menjelaskan jika sejatinya wakil Malaysia terhitung unggul secara kondisi fisik karena masih muda.

Maka dari itu, mereka hanya butuh melakukan taktik dengan benar dan tetap tenang jika ingin menang.

"Untuk persoalan bergerak di lapangan, kecepatan dan stamina, Aaron dan Wooi Yik memiliki keunggulan dan mereka harus memanfaatkannya sebaik mungkin. Yang mereka butuhkan adalah memperbaikin taktik mereka dan tetap tenang," lanjut Boon Heong.

Selain itu, Boon Heong mengungkapkan jika cara yang tepat mengalahkan Ahsan/Hendra adalah memaksa mereka bermain dalam permainan yang panjang.

Karena menurutnya, sekuat fisik pemain senior tidak akan bertahan lama dalam sebuah pertandingan yang panjang.

"Strategi mereka seharusnya adalah memukul shuttle (dengan) tinggi dan panjang ke garis belakang dan membiarkan mereka menyerang duluan kemudian memakainya.Tidak masalah seberap fit mereka, peamain di usia 30an dengan pengecualian untuk Lee Chong Wei, Lin Dan dan Fu Haifeng, akan kesulitan untuk bertahan dalam pertandingan jangka panjang," ungkap Boon Heong.

Selain itu, Aaron/Soh diminta berhenti membuat kesalahan dengan tidak sabaran ingin mengakhiri rally yang akhirnya mengendurkan kewaspadaan mereka dan berakhir kalah.

"Saya sudah melihat Aaron/Wooi Yik kerap dalam kontrol melawan Ahsan/Hendra, tapi mereka selalu membiarkan kewaspadaaan turun di beberapa pon karena mereka terlalu bersemangat untuk mengakhiri rally."

"Itulah kapan segalanya jadi salah, ini terjadi selama final All England 2019 juga" pungkasnya.

Pada All England 2019 silam, duo asal Malaysia itu memang harus gigit jari gagal juara karena kalah dari Ahsan/Hendra dengan skor 21-11, 14-21, 12-21.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)

 



Source : the star
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan