Susi Susanti Klaim Olimpiade Tokyo 2020 Bisa Jadi Titik Balik Kebangkitan Tunggal Putri Indonesia

Reno Kusdaroji Jumat, 16 Juli 2021 | 12:30 WIB
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti, saat diwawancarai oleh Bolasport.com di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta (27/2/2020) (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BolaStylo.com - Penampilan tunggal Putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung yang belum konsisten disebut Susy Susanti akan berprestasi pada Olimpiade Tokyo 2020.

Susy Susanti tak memungkiri bahwa sektor tunggal putri Indonesia menjadi sektor paling lemah dari Tim Merah Putih.

Dilihat dari rangking BWF saja, prestasi tunggal putri Indonesia sangat jomplang dengan yang lainnya.

Tunggal putri Indonesia yang akan tampil di Olimpiade Tokyo 2020, Gregoria Mariska Tunjung saja tidak masuk dalam 20 besar teratas peringkat dunia.

Kelemahan semacam ini dianggap Susy Susanti sebagai pekerjaan rumah terbesar bagi PBSI.

"Memang ini menjadi PR PBSI bagaiman ke depan bisa menciptakan tunggal putri dengan ranking terbaik," kata Susy Susanti saat diwawancarai Kompas.com (15/7/2021).

"Itu semua butuh proses tetapi saya melihat kita punya potensi. Bakat saja tidak cukup, harus ada kemauan untuk mencapai juara, harus kerja keras," tegasnya.

Baca Juga: Chemistrynya Manis Bak Pasangan 'Pengantin Olimpiade' Kedua, Praveen/Melati Jadi Tumpuan Indonesia Raih Emas

Meski begitu, Susy Susanti melihat ada potensi untuk tunggal putri Indonesia meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020.

"Melihat dari prestasi terakhir, mungkin setahun Jorji (sapaan akrab Gregoria Mariska Tunjung) kurang pertandingan, performanya belum bisa teruji," jelasnya.

"Namun di olimpiade, semua bisa terjadi. Jadi tinggal bagaimana kondisi terakhir nanti.

"Memang kalau dilihat dari prestasi mungkin sedikit berat, tetapi paling tidak kami berharap olimpiade bisa membangkitkan semangat Jorji, paling tidak medali.

Baca Juga: Thailand dan Malaysia Kalahkan Indonesia Soal Partisipasi di Olimpiade Tokyo 2020

Selain itu, Susy Susanti juga merasa bahwa Gregoria Mariska Tunjung dinilai akan menjadi kuda hitam yang mengejutkan pada Olimpiade Tokyo 2020.

"Kalau dilihat dari kalkulasi, Jorji sebagai kuda hitam di sana," kata peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.

"Namun semoga itu memacu Jorji untuk bisa termotivasi dan bermain terbaik, justru dia tanpa beban itu akan lebih bagus," imbuhnya.

Susy pun menjelaskan mengapa Gregoria Mariska Tunjung bisa disebut sebagai kuda hitam yang kuat.

Baca Juga: Kedatangan Kontingen Bulu Tangkis Indonesia ke Kumamoto Disambut Hangat Warganya

"Waktu dia juara dunia junior 2017, sebetulnya saya berharap, lalu pada 2018 performa Jorji juga sedang tinggi-tingginya," lanjutnya menerangkan.

"Dia bisa mengalahkan dan menyulitkan beberapa pemain elite dunia, dia juga sempat juara (Finlandia Open 2018).

Demi memotivasi Gregoria Marsika Tunjung berprestasi di Olimpiade Tokyo 2020, Susy Susanti pun memberi pesan khusus.

"Memang harus ada penanganan khusus juga, terus ada kemauan dari Jorjinya," terang Susy.

"Kemudian pelatih juga, ya menjadi team work yang baik, jadi masing-masing tidak boleh egois dan harus bekerja sama," pungkasnya.

Olimpiade Tokyo 2020 akan berlangsung selama 23 Juli sampai 8 Agustus 2021.

Pada cabor bulu tangkis sendiri, akan dipertandingkan pada 24 Juli sampai 2 Agustus di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Mumpung Tim lawan Buta Arah, Pelatih Marcus/Kevin Baca Kekuatan Lawan

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : Kompas.com
Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Reno Kusdaroji
Video Pilihan